kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Gas Negara (PGAS) mempercepat pembangunan jaringan gas


Rabu, 07 Agustus 2019 / 22:03 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) mempercepat pembangunan jaringan gas


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) saat ini tengah memperluas pemanfaatan gas melalui pembangunan infrastruktur di berbagai segmen pasar, tak terkecuali komersial. Sejalan dengan itu PGAS mempercepat serta mengawal pembangunan jaringan gas rumah tangga.

Dalam rencana umum energi nasional (RUEN) menargetkan total pembangunan jargas rumah tangga mencapai 4,7 juta sambungan sampai 2025 mendatang. Sementara realisasi sampai tutup tahun lalu tercatat sebesar 325.852 Sambungan Rumah (SR) di 16 Provinsi meliputi 40 Kabupaten/Kota.

Sedangkan untuk tahun 2020 PGAS akan membangun sebanyak 293.533 SR di 54 Kabupaten/Kota. Selain mendapat mandat mengawal pembangunan jargas itu, dari pihak PGAS sendiri sampai 2021 nanti PGN bakal menambah 500.000 sambungan jaringan rumah tangga. Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso menuturkan pembangunan jargas ini akan dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Setelah Minyak, Indonesia Bakal Defisit Gas di 2035

“Dari sisi PGN sendiri targetnya 500.000, tapi itu bertahap sampai 2021, kita sudah mengumpulkan sekitar 50.000 sambungan rumah,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (8/7).

Apabila ditotal PGAS menargetkan realisasi jaringan gas sekitar 793.533 sambungan pada dua tahun ke depan. Guna membangun sebanyak 500.000 SR, sambungnya, PGAS bakal menggunakan pendanaan dari perusahaan. Sayangnya ia belum dapat menjelaskan detail sumber dana tersebut. “Kita bisa kerja sama partner kan, yang penting ada partner,” imbuhnya.

Sebelumnya pernah disampaikan dalam pembangunan jargas selain menggunakan dana internal perusahaan, mereka juga akan melakukan kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU), maupun skema pembiayaan infrastruktur non anggaran pemerintah.

Ia menyebut PGAS akan membangun jargas di beberapa wilayah seperti Kawang, Bekasi. Sementara dari catatan Kontan, untuk membangun 293.533 SR yang merupakan target dari Pemerintah memerlukan dana sekitar Rp 3,2 triliun.

Baca Juga: Kementerian ESDM & PGAS Sudah Menetapkan Harga Gas Untuk Kawasan Industri Batam

Nah untuk tahun ini mereka berharap bisa menambah sekitar 78.000 hingga 90.000 sambungan. Hingga Juni 2019, Gigih mengaku baru berhasil merealisasikan sekitar 30.000 sambungan. Gigih menambahkan pihaknya bakal mempercepat pembangunan atau mengejar target jargas pada semester 2 tahun ini.

Sementara dari sisi penjualan, pada tahun ini PGAS membidik penjualan gas sebesar 970 billion British thermal unit per day (BBTUD), yang mana realisasinya baru 98% dari target yakni 950,6 BBTUD.

Perusahaan sedang gencar untuk memperluas pasar dari berbagai segmen, sejauh ini penjualan terbanyak masih disumbang 83% dari segmen pembangkit listrik, selanjutnya 12% dari pelanggan Pertagas, kemudian 13% dari segmen industri kimia, 9% dari industri kramik, dan 9% dari industri makanan.

Mengenai belanja modal, Gigih belum dapat menyampaikan realisasi serapan belanja modal hingga pertengahan tahun. Dalam berita Kontan sebelumnya, PGAS mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 500 juta, yang mana diperkirakan semester pertama sudah terserap sekitar 30% atau US$ 150 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×