kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petani tebu khawatirkan dampak perjanjian IA-CEPA RI-Australia


Senin, 11 Maret 2019 / 20:32 WIB
Petani tebu khawatirkan dampak perjanjian IA-CEPA RI-Australia


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani mengkhawatirkan dampak dari perjanjian kerja sama ekonomi komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA).
Salah satu yang khawatir terkena dampak adalah petani tebu. Pasalnya Australia merupakan salah satu pemasok gula mentah ke Indonesia.

"Perubahan tarif akan mengganggu produksi dalam negeri," ujar Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/3).

Soemitro bilang, saat ini produksi gula Indonesia masih belum efisien. Oleh karena itu, berdampak pada tingginya Biaya Pokok Produksi (BPP) gula petani.
Hal tersebut lah yang menjadi kekhawatiran bagi petani Indonesia.

Tarif yang rendah dari negara lain tersebut akan menurunkan daya saing gula petani. Selain itu, Soemitro juga menyesalkan perjanjian dagang yang menekan petani tersebut tidak memberikan dampak positif bagi petani tebu di Indonesia.

"Dampaknya kena petani, untungnya kena unsur lain," terang Soemitro.

Selain petani tebu, peternak sapi juga mengkhawatirkan hal yang serupa. Bukan tanpa sebab, Australia merupakan salah satu produsen sapi terbesar.
IA-CEPA dinilai akan memberatkan peternak sapi Indonesia.

Sebelumnya, peternak juga telah ditekan oleh masuknya impor daging kerbau asal India yang harganya jauh lebih murah. "IA-CEPA ini penghapusan tarif dan non tarif, ininakan membuat daya saing sapi lokal semakin menurun," jelas Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana.

Asal tahu saja impor daging sapi saat ini sebanyak 250.000 ton. Sebesar 100.000 ton dipenuhi dari impor daging kerbau asal India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×