kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peternak susu harap polemik susu kental manis tak ganggu pasokan susu


Kamis, 19 Juli 2018 / 22:38 WIB
Peternak susu harap polemik susu kental manis tak ganggu pasokan susu
ILUSTRASI. Peternakan Sapi di Bandung


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Polemik susu kental manis ternyata menjadi perhatian para peternak susu. Bisa jadi, persoalan tersebut bisa mengganggu pasar susu para peternak. Rupanya, salah satu bahan baku produk konsumsi tersebut adalah susu segar yang sebagian di pasok para peternak susu.

Menurut Dedi Setiadi, Ketua Umum Gabungan Koprasi Susu Indonesia (GKSI), selama ini peternak sapi lokal sangat menggantungkan hidupnya dari potensi pasar susu di Tanah Air. Dan salah satu produknya adalah susu kental manis. “Susu kental manis diproduksi dari bahan dasar susu segar yang diserap  dari ribuan sapi perah milik para peternak lokal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Setiap hari, ribuan ton bahan baku susu segar dikirimn ke berbagai industri pengolahan susu,” ujar Dedi yang juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) dalam keterangan tertulis, Kamis (19/7).

Aun Gunawan, Ketua Koperasi Peternakan Bandung Selatan sendiri prihatin dengan polemik soal susu kental manis yang belakangan ini terjadi. Sebab isu tersebut sudah pasti bakal berpengaruh terhadap permintaan susu, terutama susu segar yang berasal dari para peternak. Lantas, katanya, bisa saja isu tersebut membuat para pebisnis atau investor yang ingin mengembangkan industri susu di Indonesia jadi enggan berbisnis.

Maklum saja, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah, yakni 12 liter per orang per tahun. Bandingkan dengan negara ASEAN lainnya yang bisa mencapai lebih dari 20 liter per orang per tahunnya. Sementara sebagian besar bahan baku susu segar masih impor yang sebesar 2,6 juta ton per tahun. "Para peternak susu lokal tengah berupaya mengejar kebutuhan bahan baku susu segar untuk industri susu dalam negeri," tuturnya.

Yang ditakutkan para peternak adalah isu produk kental manis bisa mempengaruhi kebutuhan pasokan susu segar dari para peternak. GKSI sendiri memprediksi kapasitas produksi pabrik susu kental manis di dalam negeri saat ini mencapai 812.000 ton per tahun dengan nilai investasi mencapai Rp 5,4 triliun.

Sejauh ini para peternak susu, yang menurut hitungan GKSI berjumlah 120.000 peternak, telah menjalin kemitraan dengan para industri susu domestik. Seperti PT Frisian Flag Indonesia, Nestle serta Indolakto.

Corporate Affairs Director, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) Andrew F. Saputro menuturkan, selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan peternak sapi lokal untuk memasok bahan baku bagi perusahaan. Bahan baku susu tersebut,  perusahaan olah ke dalam berbagai macam produk susu, termasuk produk susu kental manis. "Setiap harinya kami menerima ratusan ton susu segar dari peternak sapi perah di berbagai area di pulau Jawa," katanya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×