kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGE & PLN mundur dari lelang PLTP Chevron


Kamis, 15 Desember 2016 / 11:11 WIB
PGE & PLN mundur dari lelang PLTP Chevron


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mundur dari lelang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak dan Darajat milik Chevron Geothermal.

Sebelumnya ada lima perusahaan yang bersaing, yakni PLN, PGE, Mitsui, Marubeni dan Medco.

Ahmad Bambang, Wakil Direktur Utama Pertamina, mengatakan, pihaknya tidak lagi tertarik melakukan akuisisi dalam pengembangan energi baru. Hal ini mengingat negara membutuhkan tambahan kapasitas. Skema anorganik itu akan membuat kapasitas geotermal Pertamina meningkat, tapi  tidak untuk kapasitas nasional.

Pertamina lebih memilih  mengembangkan sendiri dan memberikan peluang bagi pihak lain memenangkan lelang dua PLTP Chevron. "Kita bicara bukan soal Pertamina, tetapi bicara nasional. Sekarang pemerintah ingin new energy dikembangkan, tapi kalau beli punya Chevron, bagi Pertamina itu nambah, tetapi bagi nasional tidak nambah," ujarnya, Rabu (14/12).

Apalagi saat ini di bisnis panas bumi tersebut Pertamina juga akan melakukan joint venture dengan masuknya PLN. Saat ini tim kerja, baik dari PLN maupun Pertamina, sudah dibentuk untuk melakukan due dilligence dan tengah melakukan evaluasi aset.

Rencananya PLN akan menguasai sebagian saham PGE, dan dana dari hasil suntikan ke PGE itu bisa dijadikan modal mengembangkan PLTP baru. Dari Pertamina, tim kerja tersebut diwakili Direktur Hulu, Direktur Gas dan Direktur Keuangan. "Positifnya kalau PLN masuk di PGE, urusan  negosiasi tarif  tidak ribut, semua sudah tahu karena nanti ada wakil PLN di sana," lanjutnya.

I Made Suprateka, Kepala Unit Satuan Komunikasi PLN, mengatakan, pihaknya enggan  mengakuisisi PLTP milik Chevron, karena laporan keuangan yang telah diaudit belum lengkap. Bahkan sampai batas waktu yang ditentukan, PLN belum menerima laporan keuangan yang sudah diaudit dari Chevron. "Pengembangan di dua lokasi PLTP milik Chevron sangat sulit, karena masuk ke dalam kawasan hutan lindung," ujar dia.

Fazil Erwin Alfitri, Presiden Direktur PT Medco Power. mengatakan, kendati enggan menjelaskan proses yang tengah dijalani, dirinya memastikan Medco masih ikut serta dalam tender tersebut. "Masih ikutan (tender) kami, masih on. Itu saja yang bisa saya kabari karena prosesnya masih berjalan," ujarnya.

Corporate Communication Manager Chevron, Prasasti Asandhimitra tak menjawab konfirmasi KONTAN soal peserta tender yang masih bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×