kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN tegaskan tidak cari dana akuisisi Pertagas lewat kenaikan harga gas


Senin, 30 Juli 2018 / 20:01 WIB
PGN tegaskan tidak cari dana akuisisi Pertagas lewat kenaikan harga gas
ILUSTRASI. Perjanjian jual beli saham bersyarat Pertamina dan PGN


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) disebut-sebut berniat menaikan harga gas untuk pelanggan industri. Kenaikan harga gas disinyalir untuk membiayai akusisi PT Pertamina Gas (Pertagas) sebesar Rp 16,6 triliun.

Namun Direktur Komersil PGN, Danny Praditya membantah hal tersebut. Menurutnya, PGN tidak menaikan harga gas hanya untuk mencari dana akusisi Pertagas.

Danny juga membantah PGN telah melakukan renegosiasi kontrak untuk menaikan harga gas dengan pelanggan industri. Menurutnya, PGN hanya melakukan perpanjangan kontrak gas yang telah habis kontraknya pada April 2018 lalu.

Tarif penyaluran gas yang diberlakukan kepada industri pun masih sama sejak tahun 2013 lalu. "Belum ada (renegosiasi kontrak), selain perpanjangan kontrak gas yang memang expired di April 2018, tarif masih dengan tarif lama yang belum pernah di-review sejak tahun 2013," tegas Danny kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).

Tahun ini PGN memang harus menganggarkan dana sebesar Rp 8,3 triliun untuk pembayaran tahap I akusisi Pertagas. Dana untuk membayar akusisi tahap I ini rencananya akan diambil dari kas internal.

Sementara itu, sisanya sebesar Rp 8,3 triliun akan dibayarkan pada tahun depan. Untuk membayar transaksi tahap kedua ini, PGN masih terus mencari pembiayaan.

Beberapa opsi pembiayaan diantaranya melalui pinjaman, surat utang maupun kas perusahaan lagi. Tapi kepastian opsi pembiayaan yang akan digunakan untuk pembayaran tahap kedua masih menunggu hasil perhitungan selama enam bulan pasca proses pembayaran tahap pertama dilakukan oleh PGN .

Di sisi lain, dengan bergabungnya Pertagas dibawah PGN, maka sub holding gas telah terbentuk. Dengan terbentuknya sub holding gas, maka diharapkan harga gas bisa semakin kompetitif.

Pasalnya, integrasi antara PGN dan Pertagas akan membuat kedua perusahaan itu memiliki transmisi, storage, dan sistem trading yang lebih besar.

Total jaringan pipa yang akan dimiliki oleh sub holding gas menjadi sekitar 10.000 kilometer (km) yang mencakup 14 provinsi dan 55 kabupaten dan total gas yang dikelola menjadi 3 miliar cubic feet per day.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×