kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pinsar imbau peternak jual ayam ras sesuai harga standar


Senin, 11 Juni 2018 / 16:20 WIB
Pinsar imbau peternak jual ayam ras sesuai harga standar
ILUSTRASI. Penjualan daging ayam potong


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia menghimbau para peternak supaya menjual ayam ras di kandang sesuai dengan harga standar atau sekitar Rp 20.000-Rp 22.000 per kilogram.

Hal tersebut dilakukan supaya harga daging ayam ras di tingkat konsumen bisa mencapai Rp 33.000 per kg. Harga ini sesuai dengan harga khusus daging ayam ras yang diatur dalam Permendag No. 62 tahun 2018.

“Kami minta khususnya di Jawa Timur. Karena kemarin harga sempat Rp 22.000 di Jawa Tengah. Di sana sentra produksi ayam tetapi permintaan tengah tinggi karena orang bergerak ke Jawa Tengah,” ujar Ketua Umum Pinsar Singgih Januratmoko kepada Kontan.co.id, Senin (11/6).

Menurut Singgih, puncak permintaan ayam ras adalah Rabu (13/6). Namun dia mengatakan, per Senin (11/6), harga ayam ras di tingkat peternak sudah mencapai Rp 20.000-Rp 21.000 per kg. Singgih bilang, peternak besar bisa menekan biaya produksi hingga Rp 20.000 per kg, sementara peternak rakyat sudah mencoba berupaya menekan biaya produksi menjadi Rp 22.000 per kg.

Singgih berpendapat, ditekannya harga di tingkat peternak seharusnya bisa mendorong turunnya harga daging ayam di tingkat konsumen. Namun, kenyataannya, sampai saat ini masih ada pedagang yang menjual ayam di atas ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

“Ini bisa jadi dikarenakan rantai pasoknya yan panjang atau ada pedagang mau mengambil keuntungan. Kan lebaran hanya sekali, pedagang juga mau untung. Kalau di pasar modern, rantai pasoknya pendek, dengan Rp 33.000 per kg, mereka juga sudah untung,” tandas Singgih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×