kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN: 99% Gardu listrik terdampak banjir di Jawa Barat sudah normal


Selasa, 23 Februari 2021 / 20:15 WIB
PLN: 99% Gardu listrik terdampak banjir di Jawa Barat sudah normal
ILUSTRASI. Gardu listrik PLN terdampak banjir di Jawa Barat.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN memulihkan hampir seluruh sistem kelistrikan yang terdampak banjir di Jawa Barat (Jabar). Sampai dengan Selasa (23/2) pukul 18.00 WIB, PLN berhasil menyalakan kembali 99% gardu distribusi yang terdampak banjir di Jabar. 

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), Agung Nugraha memastikan bahwa upaya pemulihan kembali kelistrikan itu dilakukan dengan mengutamakan keselamatan masyarakat. Dia merinci, sebanyak 2.117 dari 2.147 unit gardu distribusi   yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali.

"Sebanyak 516.483 pelanggan yang terdampak banjir sudah berhasil dinyalakan kembali. Untuk Bekasi, sempat jebol lagi tanggulnya, sehingga Gardu yang terdampak bertambah,” ungkap Agung dalam keterangan tertulis yang disiarkan Selasa (23/2).

Agung bilang, PLN masih menyiagakan 72 Posko, 3.799 orang personil 103 Genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi, 700 Unit Kendaraan Operasional dan 9 perahu karet yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang terdampak banjir. Adapun wilayah di Jabar yang belum menyala meliputi sebagian wilayah Cikarang, Bekasi dan Karawang. 

Baca Juga: Turunkan biaya produksi listrik, pemerintah minta PLN tekan susut jaringan

Bagi pelanggan yang masih padam, sambung Agung, secara bertahap akan dinormalkan dengan melihat kondisi banjir. Jika semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik maka akan segera dinyalakan. 

PLN terus memantau perkembangan situasi pada lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir. Agung menegaskan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk secara sigap mengambil langkah yang mengutamakan keselamatan masyarakat. 

“Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya masyarakat bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123,” tutup Agung. 

Selanjutnya: Dukung food estate Sumatra Utara, PLN bangun jaringan listrik 850 kVA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×