kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polusi Debu batubara di Pelabuhan Marunda, ini tanggapan manajemen KCN


Kamis, 05 September 2019 / 10:42 WIB
Polusi Debu batubara di Pelabuhan Marunda, ini tanggapan manajemen KCN


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Polusi debu batu bara di Pelabuhan Marunda diduga menyebabkan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Keluhan masyakarakat sekitar Marunda mengenai debu batu bara yang berasal dari pelabuhan ditanggapi oleh manajemen PT Karya Citra Nusantara (KCN).

Manajemen dari perusahaan patungan antara PT Karya Tehnik Utama (KTU) dengan PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tersebut sudah membentuk tim khusus untuk menganalisis keluhan masyarakat, penyebabnya, dan menyiapkan rekomendasi solusi. Tim dari PT KCN saat ini tengah berdiskusi dengan pakar lingkungan dari universitas yang dalam waktu dekat akan ada rencana aksinya.

Baca Juga: Sengketa hukum masih berjalan, KCN tetap lanjutkan pembangunan

Widodo Setiadi, Direktur Utama KCN mengatakan manajemen tengah menyiapkan sejumlah langkah guna mengatasi penyebaran debu salah satunya membuat jaring basah yang mengelilingi area bongkar-muat. Jaring itu nanti dialiri air untuk memerangkap partikel debu yang terbang.

“Selain itu, kamu juga menyiapkan sejumlah rencana untuk mengatasi masalah itu seperti bekerja sama dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) untuk membentuk mini forest di sekitar pelabuhan yang berfungsi menjaring debu-debu tersebut,” tambah Widodo dalam keterangan pers, Rabu (4/9).

Patut diketahui bahwa pada tahun 2013 KCN telah melakukan penanaman pohon bakau tahap 1 sebanyak 10.000 pohon, kemudian pada tahun 2014, penanaman pohon bakau tahap II dilakukan dengan jumlah pohon sama. Saat penanaman pohon Bakau tersebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Camat Cilincing, Lurah Marunda dan Aktivis Masyarakat Peduli Lingkungan hadir untuk meresmikan. Kemudian, tahun 2015 KCN membuat mini forest di area kantor yang berada di dalam wilayah pelabuhan juga.

Selain melakukan penghijauan, KCN juga sangat memperhatikan kebersihan di pelabuhan terutama di area dermaga. Secara rutin, KCN melakukan penyemprotan dan pembersihan dermaga setiap 2 minggu sekali agar debu yang dapat mengganggu lingkungan hilang. Tak hanya itu, kebersihan parit pembuangan juga terus diperhatikan sehingga tidak akan terjadi penyumbatan yang dapat mengakibatkan banjir.

“Berbagai upaya menjaga lingkungan Marunda telah dan akan terus kami lakukan dalam rangka mewujudkan pelabuhan yang hijau dan ramah lingkungan. Setelah kami lepas dari permasalahan hukum yang sedang dihadapi, kami akan lebih fokus membangun pelabuhan Marunda dan dampak ekonominya akan jauh lebih besar,” tutup Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×