kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi batubara kokas milik Adaro Energy (ADRO) naik 27% sampai September


Jumat, 26 Oktober 2018 / 21:02 WIB
Produksi batubara kokas milik Adaro Energy (ADRO) naik 27% sampai September
ILUSTRASI. Logo PT Adaro Energy Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tengah fokus dalam pengembangan bisnis coking coal atau kokas. Head of Corporate Communication Febriati Nadira mengungkapkan target batubara kokas dari Adaro MetCoal Companies (AMC) sekitar 1 juta ton pada 2018.

Produksi batubara kokas dari AMC pada kuartal 3 2018 sebesar 24.000 ton atau naik 7% ketimbang perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara Total produksi dari AMC sampai kuartal 3 2018 sebesar 86.000 ton atau naik sebesar 27% jika dibandingkan produksi pada tahun lalu.

Akan tetapi untuk penjualan batubara ini menurun sekitar 15% dari tahun lalu menjadi 71.000 ton. Batubara AMC ini dijual ke konsumen di Jepang, Thailand, India, China, dan Eropa. Sedangkan capaian untuk lapisan penutupnya mencapai 6,58 juta mbcm sampai September 2018.

Pada pemberitaan sebelumnya, Direktur Utama ADRO, Garibaldi Thohir atau yang sering disapa Boy Thohir juga menyatakan saat ini perusahaan tengah fokus untuk mengembangkan produksi coking coal.

Untuk pengembangan batubara kokas perseroan menyiapkan 40% dari total belanja modal perusahaan atau senillai US$ 100 juta hingga US$ 150 juta. Mengenai serapan capex, Nadira belum dapat menyebutkan serapan capex sampai September ini.

Selain itu, ADRO yang kemarin baru saja menuntaskan akuisisi tambang batubara kokas Kestrel. Kestrel memproduksi batubara kokas keras dengan kualitas premium sebagai produk utama. Produksi batubara Kestrel pada Agustus sebesar 57.000 ton dan 52.000 ton pada September. Sementara untuk penjualannya sebesar 78.000 ton.

Sedangkan secara keseluruhan produksi batubara ADRO sampai September 2018 sebesar 38,98 juta ton dari target sekitar 54 juta ton sampai 56 juta ton. “Kami optimis dapat mencapai panduan yang ditetapkan sebesar 54-56 juta ton,” kata Nadira kepada Kontan.co.id, Jumat (26/10).

Nadira juga belum membeberkan mengenai target produksi batubara kokas pada tahun depan. Perusahaan juga belum berencana membidik pasar baru. “Tidak ada, karena customer kita sudah menjangkau berbagai pasar. Untuk penjualan pasar domestik dan Asia Tenggara mencapai 38%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×