kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi batubara tak terganggu virus corona, Toba Bara (TOBA) diversifikasi pembeli


Selasa, 10 Maret 2020 / 13:20 WIB
Produksi batubara tak terganggu virus corona, Toba Bara (TOBA) diversifikasi pembeli
ILUSTRASI. Tambang batubara milik Toba Bara


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona telah berdampak terhadap pasar dan harga komoditas energi, termasuk batubara. Apalagi, wabah virus corona menjangkiti China, yang memegang peranan besar terhadap pergerakan pasar batubara global.

Meski demikian, PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) mengaku masih belum terdampak kondisi tersebut. Corporate Secretary TOBA Pingkan Ratna Melati mengatakan, produksi batubara dalam dua bulan terakhir tidak mengalami gangguan.

Pingkan pun bilang bahwa Toba Bara belum berencana mengubah target produksi, yang ditetapkan dalam rentang 4 juta - 5 juta ton untuk tahun 2020. 

Baca Juga: Virus corona di Indonesia belum menjadi ancaman bagi proyek listrik Toba Bara (TOBA)

"Target produksi batubara TOBA sepanjang 2020 tidak mengalami perubahan, tetap di 4-5 juta ton. Sampai saat ini kegiatan produksi di dua bulan terakhir tidak terganggu oleh peristiwa virus corona," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/3).

Dari sisi penjualan pun tak ada masalah karena China bukan menjadi tujuan utama ekspor batubara TOBA. Meski tak merinci besaran volume dan porsi penjualannya, tapi Pingkan menyebut tiga negara tujuan terbesar batubara TOBA adalah Taiwan dan Malaysia. 

"Selain itu juga terdapat negara-negara lain seperti Thailand, Bangladesh dan Filipina," ungkap Pingkan.

Di sisi lain, TOBA juga mencanangkan strategi diversifikasi pasar untuk mengurangi risiko jika penjualan hanya tertuju pada pasar tertentu. "Untuk strategi pemasaran, sampai saat ini masih menggunakan pendekatan diversifikasi negara tujuan untuk menghindari risiko konsentrasi ke satu negara tertentu," terangnya.




TERBARU

[X]
×