kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi gas Blok Mahakam meleset


Senin, 09 Juli 2018 / 14:40 WIB
Produksi gas Blok Mahakam meleset
ILUSTRASI. PASOKAN PERDANA LNG BLOK MAHAKAM ke FSRU Nusantara Regas


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi gas Blok Mahakam tersendat. Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIgas) mencatat realisasi produksi gas Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur meleset dari target.

Mengacu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018, produksi Blok Mahakam diproyeksikan 1,1 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD). Namun berdasarkan catatan SKK Migas, hingga akhir 2018, lifting gas dari Blok Mahakam yang saat ini dikelola Pertamina Hulu Mahakam (PHM) diproyeksikan hanya 910.000 BOEPD atau 83,3% dari target APBN.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, lifting gas Blok Mahakam tidak tercapai disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya, sumur-sumur yang diproduksi tidak sesuai estimasi Total E&P selaku kontraktor sebelumnya. Prognosa masing-masing sumur ternyata tak sebesar yang dihitung, kata dia saat ditemui KONTAN di Kantor SKK Migas, pekan lalu.

Amien menampik penurunan lifting itu dipengaruhi masalah terminasi. Pasalnya, dua tahun sebelum expired dan beralih ke tangan PHM, PT Pertamina dan Total E&P sudah berdiskusi panjang. Bahkan setahun sebelum masa kontrak berakhir, Amien mengklaim, Total sudah mengebor sumur untuk Pertamina. Jadi aspek transisi tidak ada masalah, tutur dia.

Dalam APBN 2018, lifting gas Blok Mahakam ditargetkan 1,1 juta BOEPD, lebih rendah dibandingkan realisasi produksi gas pada akhir 2017 sebesar 1,26 juta BOEPD. Atas penuruanan itu, di level kerja dan working team, SKK Migas sudah menangani Pertamina secara khusus.

Cuma, penanganan itu terbentur pada level manajemen, lantaran saat ini Pertamina belum bisa mengambil keputusan secara strategis dan cepat. Karena keputusan existing partner juga tidak bisa dilakukan dengan cepat karena direksi Pertamina pun belum final (tidak ada direktur utama Pertamina), imbuh Amien.

Penurunan lifting gas Blok Mahakam ini, kata Amien, berimbas pada penurunan gas yang masuk Kilang Bontang. Misalnya, fasilitas pengolahan (train) Kilang Bontang tidak terpakai. Semoga lapangan lain bisa suplai. Misalnya Blok Jangkrik, kan, produksinya 40% dari semula, tukas dia.

Namun, hingga berita ini diturunkan, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam enggan berkomentar soal Blok Mahakam. Begitu pun dengan Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sarjito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×