kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi mobil Asean naik 5% di semester I


Kamis, 03 Agustus 2017 / 12:50 WIB
Produksi mobil Asean naik 5% di semester I


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Bagaikan balapan mobil, kebut-kebutan penjualan otomotif di kawasan Asia Tenggara masih dimonopoli oleh Indonesia dan Thailand. Bila disandingkan, produksi dan penjualan mobil kedua negara tersebut menguasai separuh dari negara-negara produsen lain.

Mengutip data Asean Automotive Federation (AAF), total penjualan mobil sepanjang semester I-2017 mencapai 1,61 juta unit. Jumlah ini meningkat sekitar 5,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,53 juta unit.

Dari jumlah tersebut, Indonesia mencuil porsi sebanyak 533.570 unit pada separuh pertama tahun ini. Penjualan ini naik tipis, yakni 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebanyak 532.127 unit.

Sementara itu, Thailand yang menjadi pesaing berat Indonesia mencatatkan penjualan sebanyak 409.980 unit di semester I tahun ini. Pencapaian penjualan mobil di negeri gajah putih ini meningkat 11,2% dibandingkan periode sama tahun lalu.

AFF juga mencatat, total produksi mobil di negara-negara Asean mencapai 1,97 juta unit di periode JanuariJuni 2017. Angka ini menurun sebesar 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 2,02 juta unit.

Terkait produksi, Thailand masih menjadi raja diraja. Pada semester I-2017, produksi mobil negeri itu mencapai 950.966 unit. Angka ini melorot 4,3% dibandingkan semester I-2016 yang sebanyak 993.380 unit.

Indonesia, menduduki peringkat ke-2 dengan jumlah produksi sebanyak 597.522 unit di semester I tahun ini. Seperti halnya Thailand, dari sisi produksi mobil di dalam negeri juga menurut tipis sebesar 0,7% dari sebelumnya 601.491 unit.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan, produksi dan penjualan mobil sangat bergantung dari kondisi perekonomian dan regulasi dari masing-masing negara.

Jongkie menyebutkan, pertumbuhan penjualan mobil Indonesia tidak kencang lantaran ada beberapa faktor penghambat. "Ada beberapa peraturan perpajakan yang perlu di sempurnakan agar harga mobil dapat lebih terjangkau. Misalnya saja aturan PPnBm," kata Jongkie saat dihubungi KONTAN, Rabu (2/8).

Pengamat Otomotif Johnny Darmawan mengatakan, regulasi yang mendukung dari pemerintah akan berdampak positif bagi sektor ini. Ia mencontohkan, salah satu negara yang getol mendukung sektor otomotif ini adalah Filipina. Hal ini berkorelasi dengan pertumbuhan penjualan yang sangat signifikan, yakni 17,1% dan produksi melonjak sampai 33,6%.

Di Indonesia, salah satu kondisi yang mempersulit industri otomotif adalah pada layanan kredit, yang menurutnya tahun ini sangat memperhatikan kondisi kredit bermasalah alias non-perfoming loan (NPL) lembaga keuangan. Alhasil, masyarakat yang terbiasa membeli produk MPV maupun low cost green car LCGC lewat jasa kredit tidak bisa mudah untuk membeli produk.

Keunggulan pasar

Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor mengatakan, agar dapat bersaing memerlukan research and development (R&D) teknologi yang sesuai dengan kebutuhan customer dan regulasi pemerintah.

Saat ini posisi penjualan Toyota Indonesia diklaim tertinggi dibandingkan Toyota di negara Asean lain. Bahkan nomor empat di dunia, di bawah Amerika, Jepang dan Cina. "Perlu produk yang sesuai dengan selera konsumen dan layanan terbaik untuk konsumen," kata Soerjopranoto.

Chief Executive of Isuzu Sales Operation Joen Boediputra mengatakan, setiap negara produsen mobil memiliki keunggulan sendiri-sendiri dari sisi segmen pasara. Pasar Thailand unggul di segmen mobil penumpang, khususnya yang beremisi rendah. Sedangkan di Indonesia berpeluang di kendaran komersial seperti truk. Kondisi ini tidak lepas dari proyek infrastruktur yang pesat di negeri ini. "Semester 1-2017 permintaan kendaraan komersial meningkat," kata Joen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×