kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi mobil listrik, Toyota butuh investasi di lini produksi dan supply chain


Minggu, 13 Desember 2020 / 16:28 WIB
Produksi mobil listrik, Toyota butuh investasi di lini produksi dan supply chain
ILUSTRASI. Produksi mobil listrik, pabrik Toyota di Indonesia membutuhkan investasi di lini produksi dan supply chain


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan bakal memulai produksi mobil listrik di Indonesia mulai 2022 mendatang. TAM akan menggandeng Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

Kendati sudah ada rencana, TAM masih menyiapkan detail rencana produksi perihal apakah akan membangun pabrik baru atau meningkatkan kemampuan pabrik eksisting.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azzam mengatakan, pabrik  TTMIN yang memiliki luas 250 hektare ini cukup lahan dan fasilitas produksi sampai dengan 2023.

"Hanya tinggal kita lihat perkembangan marketnya seperti apa," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12).

Baca Juga: Inilah harga Toyota Mirai generasi kedua yang baru diluncurkan

Bob mengatakan, dengan lahan dan fasilitas yang dimiliki saat ini tetap membutuhkan investasi baru untuk membangun line produksi khusus kendaraan listrik. Di sisi lain, juga dibutuhkan investasi di supply chain milik TMMIN.

Menurut Bob, pengembangan industri komponen mobil listrik akan baik jika pelaku industri bekerja sama untuk menciptakan pasar. "Jika menggandeng pemain lokal akan lebih baik lagi," jelasnya.

Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, rencana produksi kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan komitmen Toyota yang sudah memproduksi 90% kendaraan konvensional di Indonesia.

Di awal pengembangan mobil listrik, Toyota memprioritaskan jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) karena permintaannya cukup baik dari dalam negeri.

Sebelumnya, Vice President Director Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan, selain pertimbangan demand yang semakin membaik untuk HEV, kebutuhan pasar jadi salah satu pertimbangan Toyota dalam menyediakan kendaraan listrik di Indonesia.

Maka itu, selain mobil jenis Hybrid, TAM juga menyedikan semua teknologi untuk di pasarkan baik Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).

Kembali mengintip liputan Kontan.co.id, Toyota berkomitmen mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia hingga 5 tahun mendatang dengan rencana investasi mencapai US$ 2 miliar.  Dengan adanya rencana ini, manajemen Toyota pun memproyeksikan penurunan konsumsi bahan bakar hingga 126 juta liter bahan bakar pada tahun 2025.

Selanjutnya: Bersiap, Apple bakal produksi mobil listrik tercanggih di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×