kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,39   6,03   0.65%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen ayam lokal, Sumber Unggas Indonesia ekspansi bisnis ke luar Pulau Jawa


Senin, 17 Juni 2019 / 15:40 WIB
Produsen ayam lokal, Sumber Unggas Indonesia ekspansi bisnis ke luar Pulau Jawa


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memenuhi tingginya permintaan anak ayam (DOC) lokal, PT Sumber Unggas Indonesia (SUI) mengembangkan usahanya ke luar Pulau Jawa. Setelah di Bali, kini di Jambi untuk penetrasi pasar wilayah Sumatra. Produsen ayam lokal ini menggelontorkan investasi di kisaran Rp 10 miliar untuk pengembangan bisnis ini.

Direktur Utama PT Sumber Unggas Indonesia Naryanto mengatakan, SUI yang merupakan pusat konservasi dan peternakan terpadu ayam asli Indonesia, melihat selama ini para peternak ayam lokal di luar Jawa harus menanggung biaya pengiriman atau kargo yang sangat mahal. 

Apalagi dalam enam bulan terakhir, tarif kargo mengalami lonjakan yang sangat signifikan, bahkan kenaikannya melewati 100%. Akibatnya berimbas pada biaya produksi mereka yang sangat tinggi.  

"Salah satu solusi yang kami lakukan adalah mendekat pada peternak. Rencananya, pada akhir minggu ini sarana penetasan di Jambi sudah bisa berproduksi. Untuk tahap pertama produksi DOC (day old chick) sekitar 20.000 ekor per minggu. 

Besar kemungkinan pada awal tahun depan produksi akan ditingkatkan 50% sekaligus membangun sarana pembibitannya,"ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/6). 

Naryanto menjelaskan, produksi anak ayam lokal tersebut diharapkan bisa memenuhi permintaan peternak di Jambi, Sumatra Selatan, Riau, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Ia mengatakan, langkah Sumber Unggas ini merupakan bagian dari rencana ekspansi di empat wilayah, yaitu Bali, Jambi, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.

Sebelumnya, pada awal 2019, perusahaan peremajaan ayam lokal terbesar di Indonesia ini sudah membuka pembibitan dan penetasan di Bangli, Bali. Dengan kapasitas produksi 100.000 ekor per bulan, sebagian besar untuk ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 

Permintaan ayam lokal di daerah tersebut mungkin yang tertinggi di luar Jawa setelah Sulawesi Selatan. Sebelum akhir tahun ini, Sumber Unggas akan mewujudkan pusat pembibitan di Kutai Timur yang akan bekerjasama dengan salah satu yayasan di bawah naungan PT Kaltim Prima Coal (KPC). 

Selain ekspansi bisnis, Sumber Unggas juga mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk pengadaan enam juta ekor DOC senilai Rp 45 miliar. Pengadaan itu bagian dari program Kementan Bekerja yang tahun ini akan menyebarkan 20 juta ekor ayam ke Rumah Tangga Miskin di 10 provinsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×