kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek kereta Makassar Pare-Pare dan Bandara Labuan Bajo sudah memasuki fase lelang


Jumat, 18 Januari 2019 / 14:31 WIB
Proyek kereta Makassar Pare-Pare dan Bandara Labuan Bajo sudah memasuki fase lelang


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini ada dua proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kemhub yang sudah memasuki fase lelang.

Keduanya itu adalah proyek kereta api Makassar Pare-Pare dan bandar udara (Komodo) Labuan Bajo. Budi menjelaskan, Proyek Kereta Api Makassar-Parepare adalah bagian dari jaringan kereta api di pulau Sulawesi yang akan dibangun dengan panjang 142 KM dari Makassar ke Parepare.

Jalur kereta api dibagi menjadi enam segmen yang terdiri dari segmen A (22.8 Km track dari Parepare ke Makassar), segmen B (27 Km track dari ujung segmen A hingga Makassar), segmen C (trek 16,1 Km dari ujung segmen B menuju Makassar), segmen D (64 Km dari ujung segmen C ke Makassar), segmen E (12,1 Km berakhir di Makassar), dan segmen F (trek samping terhubung ke Bosowa dan Tonasa Cement Plants).

Sementara, proyek Bandara Komodo yang terletak di kota Labuan Bajo, Provinsi Pulau Flores, Indonesia. Bandara Komodo saat ini dioperasikan oleh Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU).

'Untuk meningkatkan layanan penumpang dari sebelumnya 150.000 penumpang per tahun ke perkiraan lebih dari 2,2 juta penumpang per tahun pada tahun 2025," katanya, Jumat (18/1).

Pengembangan Bandara Komodo akan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pada2020-2029, kedua 2030-2039 dan ketiga 2040-2044. Hal itu meliputi, perpanjangan/perluasan landasan pacu pada 2028.

Kemudian perluasan gedung terminal penumpang domestik pada tahun 2040, pengerjaan landasan pacu dan taxiway pada 2028, pembangunan gedung terminal penumpang internasional pada 2031.

Serta pembangunan terminal kargo pada 2030, perluasan apron pada 2026 dan 2031, perluasan area parkir kendaraan pada 2024 dan pengembangan fasilitas lainnya.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, pemerintah telah memberikan dukungan terhadap kedua proyek KPBU tersebut. "Kami juga transparan dalam melaksanakan proses lelang PPP, kepada semua stakeholder baik BUMN, perusahaan swasta lokal maupun badan usaha asing," terang Menhub.

Adapun pihaknya juga telah menawarkan kedua proyek ini kepada investor di Singapura dalam pertemuan Public Private Partnership “PPP Day" beberapa waktu lalu. Dalam acara tersebut dihadiri lebih dari 100 investor dan lembaga keuangan internasional hadir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×