kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek pipa transmisi gas Trans Kalimantan masuk PSN, begini keuntungannya


Rabu, 04 Desember 2019 / 20:54 WIB
Proyek pipa transmisi gas Trans Kalimantan masuk PSN, begini keuntungannya
ILUSTRASI. Pekerja PT Perta Arun Gas melakukan pengawasan rutin pada fasilitas pelabuhan khusus Liquefied Natural Gas (LNG) Blang Lancang, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (20/7). ANTARA FOTO/Rahmad/pd/17.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Forum Group Discussion (FGD) terakhir di Pontianak pada Selasa (3/12), Proyek Pipa Transmisi Gas Trans Kalimantan telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa bilang ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh dengan masuknya program ini dalam PSN.

Baca Juga: FGD pipa transmisi gas Trans Kalimantan kelar, BPH Migas dorong permintaan gas

"Dimudahkan investasi dan izinnya serta dipercepat," kata Ivan di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (4/12).

Ivan menambahkan, keuntungan lain yang bisa diperoleh yakni kemudahan dalam pembebasan lahan. Lebih jauh Ivan menjelaskan, proyek ini telah diusulkan untuk masuk dalam Rencana Pengembangan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Seputar pembebasan lahan, sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melihat proyek ini sebagai proyek yang potensial namun perseroan tetap menaruh perhatian pada ketersediaan supply dan demand.

"Ada rencana ikut lagi, kami sedang feasibility study (FS) untuk lihat kajian pasarnya," jelas Director Chief Operating Officer (COO) Bakrie Indo Infrastructure A.D Erlangga.

Baca Juga: Harga minyak berpeluang naik, Elnusa (ELSA) tetap fokus ke jasa distribusi energi

BNBR pun kala itu berharap proyek ini dapat dimasukkan dalam PSN demi mempermudah investasi.

Berdasarkan data BPH Migas, sepanjang 2018 hingga 2027 terjadi surplus pasokan gas untuk wilayah Kalimantan. Puncak pasokan terjadi pada 2024 yang diperkirakan sebesar 2.609,49 MMscfd yang terdiri dari supply eksisting sebesar 1.388,09 MMscfd.

Lalu project on going sebesar 26,91 MMscfd serta beroperasinya proyek Indonesia Deepwater Development dan ENI yang akan berkontribusi sebesar 1.218,20 MMscfd.

Baca Juga: OPEC pangkas produksi, nilai impor minyak Indonesia bisa meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×