kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Pertamina EP (PEP) menargetkan lifting minyak sebesar 85.000 Bopd di tahun ini


Senin, 20 Januari 2020 / 19:50 WIB
PT Pertamina EP (PEP) menargetkan lifting minyak sebesar 85.000 Bopd di tahun ini
ILUSTRASI. Lifting Pertamina EP di 2019


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP (PEP) menargetkan produksi minyak siap jual atau lifting minyak sebesar 85.000 Bopd di tahun ini. Target tersebut cukup realistis di tengah ancaman penurunan produksi minyak secara nasional.

Sebelumnya, PEP berhasil memproduksi minyak sebesar 82.179 Bopd di tahun 2019 lalu. Realisasi tersebut mencapai 99,6% dari target produksi berdasarkan work, program, & budget (WP&B) PEP di tahun lalu yakni 82.500 Bopd.

Baca Juga: Lifting Pertamina EP di tahun 2019 berhasil lampaui target

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menilai, produksi minyak PEP di tahun lalu belum sepenuhnya maksimal. Tahun lalu pihaknya sempat menargetkan pengeboran minyak di 94 sumur.

Namun, hingga tutup tahun baru 85 sumur yang terealisasi. "Selain itu, ada 11 sumur yang sudah on going tapi belum bisa dinikmati produksinya," kata dia, Senin (20/1).

Meski tidak menyebut target sumur yang akan dieksplorasi, PEP dipastikan akan lebih agresif pada tahun ini.

Masalah perizinan yang sulit masih menjadi tantangan tersendiri bagi PEP. Apalagi, PEP kerap kali menemukan ketidakseragaman aturan soal perizinan proyek migas di tiap daerah. Belum lagi, kadang kala terjadi overlapping perizinan dengan industri di sektor lain. "Ini yang membuat proses izin saja bisa sampai berbulan-bulan," ungkap Nanang.

Baca Juga: Genjot produksi, EOR dan reaktivasi sumur tua jadi strategi Pertamina EP

Implementasi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan pattern waterflood dipastikan akan kembali diandalkan PEP untuk mendongkrak produksi minyak di tahun ini. Selain itu, reaktivasi sumur-sumur tua juga menjadi opsi yang diambil oleh PEP.

Nanang mengklaim, pihaknya sudah mempelajari banyak sumur tua yang berpotensi untuk diaktifkan kembali. Hanya saja, harus diakui dari sekian banyak sumur tua yang tersedia, cuma sebagian kecil saja yang bisa dieksplorasi secara optimal.

"Kemungkinan hanya sedikit sumur tua yang bisa kita utak-atik. Level effort untuk eksplorasinya pun tidak jauh beda dengan sumur biasa," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×