kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPN III bakal genjot produksi empat komoditas utama


Kamis, 19 September 2019 / 22:48 WIB
PTPN III bakal genjot produksi empat komoditas utama
ILUSTRASI. Panen tebu


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (persero) mengaku bakal menggenjot produksinya. Ada empat komoditas utama yang akan digenjot yakni komoditas sawit, karet, teh dan tebu.

Seger Budiarjo, Plt Direktur Utama PTPN III menyebut produksi setiap tahun akan digenjot sehingga pada tahun 2023 mendatang, produksinya setara dengan industri. Oleh karena itu, manajemen juga menyiapkan skema investasi baik dari internal maupun eksternal.

Baca Juga: PTPN III raih pinjaman sindikasi senilai US$ 390,6 juta

Sampai semester I, PTPN III telah memproduksi 4,78 juta ton TBS, selain itu juga 1,05 juta ton produksi CPO, produksi kernel sebesar 184.611 ton, Rendemen CPO mencapai 22,29 ton, rendemen kernel 3,93 ton.

"Rata-rata sudah mendekati 20 ton CPO per hektare, itu angka yang tidak terlalu jauh dengan benchmark di industri. Apalagi itu yang di industri itu secara konsolidasian di tahun 2020 minimal per hektarenya itu bisa dicapai," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/9)?

Selain itu, produksi karet kering mencapai 74,32 ton, produksi teh kering mencapai 28.329 ton, rendemen teh 22,14 ton. Sedangkan produksi tebu mencapai 2,22 juta ton, produksi gula 135,08 ton, produksi tetes 97.349 ton, rendemen gula 6,85 ton.

Baca Juga: Dirut ditangkap KPK, Seger Budiarjo resmi jadi Plt Dirut PTPN III

Kendati tidak merinci berapa besaran persen peningkatan yang bakal dibidik pada tahun ini dan tahun depan. Namun manajemen berharap pertumbuhan produksi ini bisa dibarengi dengan stabilitas harga sehingga kinerjanya bisa membaik.

Sampai semester I, PTPN III mencatat penjualan sebesar Rp 13,67 triliun jumlah tersebut turun 8,92% ketimbang capaian sebelumnya Rp 14,89 triliun. Rugi bersih juga membengkak dari Rp 256.46 miliar menjadi Rp 1,79 triliun.




TERBARU

[X]
×