kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPN V menggelontorkan anggaran Rp 4,9 miliar untuk protokol kesehatan di lapangan


Senin, 21 September 2020 / 22:24 WIB
PTPN V menggelontorkan anggaran Rp 4,9 miliar untuk protokol kesehatan di lapangan
ILUSTRASI. PTPN V menerapkan kebijakan dan protokol kesehatan ketat.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) menerapkan kebijakan dan protokol kesehatan ketat sejak awal pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan dengan terus gencar melaksanakan tes usap dan tes cepat terhadap ribuan karyawan perusahaan, terutama di daerah operasional yang dinilai rawan.

Sedikitnya tercatat 2.699 kali pemeriksaan kesehatan Covid-19 terdiri dari 2.428 tes cepat dan 1.012 kali tes usap dilaksanakan perusahaan holding perkebunan tersebut. Seluruh tes itu dibiayai perusahaan pelat merah ini dengan nominal mencapai Rp 2,8 miliar.

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan saat ini pihaknya terus meningkatkan pemberlakuan pembatasan keluar masuk di lingkungan PTPN V. Karyawan dan keluarganya hanya dibenarkan keluar untuk keperluan mendasar. Sedangkan pihak luar, tidak diperkenankan masuk tanpa izin dan pemeriksaan.

"Selain itu, aktivitas pabrik juga menjadi perhatian. Setiap truk pengangkut tandan buah sawit (TBS) harus disemprot disinfektan sebelum masuk ke dalam kawasan pabrik pengolahan," kata Jatmiko dalam siaran pers, Senin (21/9).

Baca Juga: Produktivitas sawit rekor, PTPN V optimistis pendapatan bisa Rp 4,8 triliun tahun ini

Sejauh ini PTPN V telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 4,9 miliar untuk mencegah dan menangani pandemi Covid-19, baik yang dikeluarkan guna mengantisipasi dan mengendalikan upaya pemutusan mata rantai virus di lingkungan Perusahaan, serta membantu pemerintah setempat dalam menghadapi pandemi.

Jatmiko mengatakan persamaan mindset atau pola pikir, bahwa segenap direksi hingga karyawan adalah orang tanpa gejala (OTG), menjadi langkah awal yang diterapkan perusahaan perkebunan ini. "Tidak ada yang pernah menyangka dan mengira seseorang membawa penyakit atau terinfeksi virus. Persis yang dikatakan dokter, kita semua harus menganggap sebagai OTG (orang tanpa gejala). Asumsi itu yang kita gunakan," sambung dia.

Selain itu, pihaknya juga mendukung dengan kebijakan berupa kewajiban memakai masker, pembatasan dan pemeriksaan akses keluar masuk perusahaan, hingga menyediakan fasilitas-fasilitas pencegahan seperti tempat cuci tangan, kamar disinfektan, penyemprotan disinfektan massal serta pemberian masker, vitamin, dan obat-obatan.

Baca Juga: Ingin Ekspansi Lahan, PTPN V Menyiapkan Penawaran Saham Perdana

Seluruh rangkaian penerapan protokol kesehatan itu disingkat dengan 4M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan membiasakan hidup sehat. Seluruh langkah itu yang kemudian menjadi kunci keberhasilan PTPN V saat mendapat ujian cukup berat kala sedikitnya 21 karyawan dan anggota keluarga perusahaan di unit kebun Sei Rokan, Kabupaten Rokan Hul terkonfirmasi positif Covid-19.

Jatmiko mengatakan, kejadian tersebut terungkap setelah perusahaan melakukan tracing, usai salah satu anggota keluarga karyawan perusahaan, dijangkiti virus yang kini telah menjadi pandemi global tersebut. Dengan dukungan direksi PTPN V, perusahaan pun bergerak cepat dengan kembali melakukan tes usap (swab test) serta tes cepat atau rapid test massal.

Sebanyak 215 karyawan dan 167 anggota keluarga karyawan Sei Rokan dilakukan tes usap dan tes cepat massal. Tes usap dilaksanakan kepada karyawan dan anggota keluarga yang memiliki kontak erat, sementara tes cepat dilakukan kepada seluruh karyawan dan anggota keluarga di lingkungan unit kebun Sei Rokan. Hasilnya, didapati 21 karyawan dan anggota keluarga positif Covid-19. "Mereka yang terkonfirmasi positif langsung diberikan penanganan medis oleh perusahaan," kata dia.

Sementara para pasien mendapat penanganan medis, manajemen perusahaan pun memperketat penerapan protokol kesehatan, termasuk mengeluarkan kebijakan melaksanakan work from home bagi karyawan kantor unit kebun Sei Rokan. "Alhamdulillah, dalam waktu dua pekan, sebanyak 19 pasien yang terkonfirmasi positif telah sembuh dan kembali ke rumah. Ini artinya, tingkat kesembuhan kita lebih tinggi dari rata-rata nasional," kata dia.

Baca Juga: Masuki semester II, produktivitas sawit PTPN V capai 23,9 ton per hektare

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×