kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pungutan ekspor CPO dihapus, harga TBS lokal mulai naik


Selasa, 11 Desember 2018 / 14:51 WIB
Pungutan ekspor CPO dihapus, harga TBS lokal mulai naik
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghapusan pungutan ekspor pada produk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sejauh ini berkontribusi pada perbaikan harga pada komoditas CPO saat ini. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan menyebut harga tandan buah segar (TBS) saat ini berada Rp 1.100 per kilogram (kg).

“Harga TBS-nya meningkat dan sudah naik sekitar Rp 1.100 per kg sekarang. Sebelumnya ada yang Rp 800 hingga Rp 900 per kg,” kata Fadhlil kepada Kontan.co.id, Selasa (11/12).

Harga TBS ini juga sekaligus berdampak pada harga CPO di pasar global. Ia menyebut bahwa harga CPO kini lebih kompetitif dan cenderung menunjukkan kenaikan harga.

“CPO harganya juga naik sekarang sudah lebih tinggi dari sebelumnya yakni US$ 875 per ton dimana sebelumnya kan pernah di US$ 450 hingga US$ 430 per ton, lebih kompetitif,” ungkapnya.

Menurut Profesor Riset Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Balitbang Pertanian Kementan Husein Sawit, sebelum kebijakan pemerintah menghapus bea ekspor, ia sempat mendapat laporan di Manado Sulawesi Utara, harga TBS sempat menginjak harga Rp 300 hingga Rp 400 per kg. “Secara umum saja, saya mendengar laporan di Manado harga TBS sempat Rp 300 sampai Rp 400 per kg,” kata Husein.

Menurut Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Ir Bambang, kebijakan memangkas bea ekspor CPO sudah menunjukkan hasil dimana kenaikan harga TBS sudah mencapai kisaran Rp 1.200 per kg hingga Rp 1.400 per kg.

“Harga berbeda-beda sesuai dengan yang ditetapkan oleh gubernur tiap daerah, sekitar Rp 1.200- Rp 1.400 per kg tergantung lokasi dan harga CPO di pasar global saat ini US$ 410–US$ 470 per ton. Ada rumusan yang menjadi pedoman gubernur setempat dalam memberi harga,” ungkap Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×