kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PUPR anggarkan Rp 81,67 miliar untuk P3TGAI pada BBWS Citanduy Jawa Barat


Selasa, 21 Juli 2020 / 08:09 WIB
PUPR anggarkan Rp 81,67 miliar untuk P3TGAI pada BBWS Citanduy Jawa Barat


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai (PKT) 2020.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, salah satu PKT yang dilakukan adalah Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

Tahun ini, program tersebut menjangkau 10.000 lokasi dengan anggaran Rp 2,25 triliun atau Rp 225 juta untuk setiap lokasi yang dilaksanakan oleh Balai Besar/ Balai Wilayah Sungai (BBWS) pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.

Dari jumlah itu, PUPR menganggarkan Rp 81,675 miliar untuk melakukan program P3TGAI pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Jawa Barat.

"Di Provinsi Jawa Barat pada BBWS Citanduy, program P3TGAI dilaksanakan di 363 Lokasi," kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Selasa (21/7).

Baca Juga: Progres pembangunan Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat mencapai 59,52%

Basuki mengatakan, pekerjaan yang dilakukan di antaranya membangun dan memperbaiki saluran irigasi desa yang pengerjaannya dilakukan oleh petani atau penduduk setempat dengan diberikan upah sehingga menambah penghasilan.

Dengan tambahan penghasilan bagi petani tersebut, diharapkan jumlah uang yang beredar di desa meningkat dan menjadi stimulan pemulihan ekonomi lokal.

"Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical dan social distancing,” ucap dia.

PUPR berharap percepatan realisasi program PKT dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, P3TGAI dilaksanakan dengan metode Swakelola - Pola Pemberdayaan – Partisipatif – Padat Karya dengan anggaran Rp 225 juta setiap lokasinya.

Anggaran itu untuk pembangunan fisik sebesar 87% atau Rp 195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13% atau Rp 30 juta sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×