kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai-ramai industri farmasi mulai melirik sektor kosmetik


Kamis, 25 Juni 2020 / 18:29 WIB
Ramai-ramai industri farmasi mulai melirik sektor kosmetik
ILUSTRASI. Konsumen mencoba produk-produk kecantikan di salah satu pusat perbelanjaan di Tangerang Selatan. KONTAN/Baihaki


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kosmetik kian ramai dengan mulai merambahnya industri farmasi pada segmen produk kecantikan. Seperti PT Phapros Tbk (PEHA) yang akan segera meluncurkan produk biologi untuk anti aging berbahan dasar sekret metabolit stem-cell.

Manajemen mengatakan pengembangan produk tersebut merupakan hasil hilirisasi riset dengan Universitas Airlangga, Surabaya. Dana riset tersebut berasal dari Kemenristek Dikti sebesar Rp 20,2 miliar dan digunakan oleh pihak universitas.

Baca Juga: Diversifikasi produk, Phapros (PEHA) siap produksi anti-aging stem cell

Diharapkan semester dua tahun ini, produk yang dikembangkan tersebut sudah siap diproduksi. Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PEHA mengatakan segmen yang dibidik produk tersebut ialah ahli kecantikan dan dokter kulit, dengan menyasar konsumen wanita usia 40 tahun ke atas.

Soal motivasi perusahaan masuk ke sektor kosmetik, manajemen belum dapat menjabarkan lebih lanjut. Adapun pengembangan produk ini juga masih tahap awal sehingga belum ada target yang dipatok.

Apakah ada kemungkinan mengembangkan produk kosmetik lainnya di masa depan?. "Kami masih akan melihat produk perdana kami dulu dan di evaluasi, baru kami dapat memutuskan apakah akan ada produk di segmen yg sama dalam beberapa tahun kemudian," jawab Zahmilia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).

Sebelumnya, PT Indofarma Tbk (INAF) juga sempat dikabarkan akan menggodok rencana pembangunan pabrik kosmetik di Indonesia. Pembangunan lini produksi kosmetik sempat direncanakan akan didahului dengan pembentukan joint venture (JV) bersama perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) bernama Skin&Skin;.

Baca Juga: Memoles Laba Cantik dari Makloon Kosmetik

Namun, Herry Triyatno, Direktur Keuangan INAF mengatakan bahwa rencana pengembangan tersebut tidak dilanjutkan. "Memang sempat ada rencana pengembangan kosmetik di tahun 2018. Tapi setelah terbentuk Holding, kosmetik tidak ada lagi dalam masterplan Indofarma," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).

Salah satu anggota Holding BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) diketahui telah cukup lama memiliki segmen bisnis kosmetik dengan merek dagang Marck's. Bahkan perusahaan plat merah itu telah mengekspor 29 jenis produk kosmetiknya.




TERBARU

[X]
×