kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rhenald Kasali: Senjakala bisnis perhotelan


Selasa, 20 November 2018 / 18:57 WIB
Rhenald Kasali: Senjakala bisnis perhotelan
ILUSTRASI. Hotel THE HAVEN yang dikelola PHM


Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guru Besar Ilmu manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyebutt industri perhotelan sudah over supply akibat tidak siap menghadapi disrupsi teknologi.

“Hotel, sekarang sudah oversupply karena sekarang orang apartemen dan tempat kost bisa disewakan,” ujar praktisi bisnis ini usai acara penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 2018, di Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (19/11).

Ia mencontohkan di Bali para turis dapat menyewa rumah kos di Sunset Road. Menggunakan internet penyewaan kamar kos itu berkisar Rp 300.000 semalam. Jika disewa dalam satu bulan sekitar Rp 9 juta.

Konsep sharing dengan basis internet ini yang mengakibatkan hotel-hotel yang masih konvensional over supply. Ini adalah bentuk dari pergeseran bisnis akibat disrupsi teknologi.

“Karena ada sharing, orang sharing kamar. Misalnya satu rumah, satu anak kuliah, satu kamar kosong. Jadi dia buka buat orang menginap di rumahnya hanya satu kamar bisa. Dulu kan enggak bisa. Teknologi memungkinkan,” contoh Rhenald

Rhenald menyatakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi harus dicermati semua kalangan. Menurutnya orang-orang yang mau tidak mau melakukan pendekatan lewat internet agar dapat survive. “Manusia mampu melakukan konektivitas melalui pendekatan internet. Manusia pindah dari dunia riil ke dunia science. Muncul internet of things,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×