kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI sangat bergantung impor BBM dari negara semungil Singapura, mengapa begitu?


Rabu, 14 Oktober 2020 / 13:37 WIB
RI sangat bergantung impor BBM dari negara semungil Singapura, mengapa begitu?
ILUSTRASI. Letak Singapura yang strategis dan kemudahan berinvestasi dan perizinan juga jadi alasan banyak perusahaan minyak multinasional menempatkan kilang minyak miliknya di negara tersebut. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia saat ini dihadapkan dengan kilang-kilang yang sudah berumur tua. Selain itu, menurut PT Pertamina (Persero), selama puluhan tahun, belum ada kilang baru yang dibangun di Tanah Air. Akibatnya, hanya sedikit minyak mentah dari sumur-sumur dalam negeri yang dapat diolah di fasilitas pengolahan milik perusahaan pelat merah tersebut. 

Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono mengatakan, kilang yang dimiliki Pertamina hanya mampu mengolah 3 persen jenis minyak mentah yang ada di dunia saat ini. Sisanya harus diimpor dari kilang di Singapura. 

Menurut dia, untuk mengatasi biaya tinggi impor BBM dari "Negeri Jiran" itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Singapura agar dapat menyimpan stok BBM di kilang milik Indonesia. “Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” kata Mulyono dikutip dari Antara pada Rabu (14/10/2020).  

Menurut dia, dengan disimpannya stok BBM Singapura di Indonesia, maka secara hitungan itu akan masuk menjadi stok nasional, meskipun masih milik Singapura. “Itu hanya disimpan di Indonesia, tapi nanti cost-nya akan dibayar oleh supplier (Singapura),” kata Mulyono. 

Baca Juga: PDB Singapura menyusut 7% di kuartal ketiga, lebih dari perkiraan

Ia menjelaskan, lokasi penyimpanan direncanakan nantinya di Tanjung Sekong di Kabupaten Lebak, Banten. Meskipun itu hanya dititipkan, sudah termasuk dalam kontrak pembelian jangka panjang dengan Indonesia atau secara sistem disebut Supplier Held Stock (HSS). 

Keuntungan dari HSS, Mulyono menjelaskan bahwa dapat meningkatkan ketahanan stok BBM nasional karena sudah berada di perairan Indonesia. Kedua, dapat menurunkan biaya distribusi dan stok. 

Baca Juga: Inilah 9 negara terkaya di dunia, Indonesia urutan berapa?

Ketiga, tidak terdapat capex atau investasi modal di awal proyek. Selanjutnya, mengurangi waktu tunggu selama pengadaan stok dan meningkatkan fleksibilitas penggunaan stok. 

“Pada dasarnya selama ini impor BBM kita memang masih dari Singapura, sehingga akan kami jalin kerja sama yang tentunya menguntungkan dari segi efisiensi distribusi,” kata Mulyono. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×