kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risen Energy tertarik garap manufaktur solar cell


Senin, 03 April 2017 / 10:55 WIB
Risen Energy tertarik garap manufaktur solar cell


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Program pemerintah untuk meningkatkan pasokan energi menjadi peluang bisnis bagi perusahaan manufaktur alat kelistrikan. Agar bisa mengambil peluang, Risen Energy Co Ltd asal China berencana membangun manufaktur solar cell di Indonesia.

Raden Sukhyar, Tenaga Ahli Menteri Perindustrian, menyebutkan, saat ini Risen Energy sedang melakukan penjajakan. Salah satu dasar keinginan Risen Energy membangun pabrik solar cell itu mengacu industri tersebut yang belum berkembang di Indonesia.

"Belum ada industri manufaktur atau assembling (solar cell) di Indonesia, kata Raden saat ditemui KONTAN di Kementerian Perindustrian, Jumat (31/3).

Sebelumnya, perusahaan asal China sudah hadir di Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Di proyek tersebut, Risen Energy membentuk perusahaan joint venture untuk membangun PLTS Fotovoltaik 1 MWp di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Lokasi pembangkit tersebut berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Terkait nilai investasi untuk industri solar cell, Raden belum mengetahui secara detail. Raden hanya bilang, pihak Risen Energy saat ini ingin memastikan arah kebijakan kelistrikan di Indonesia. Sebab, investasi pabrik solar cell membutuhkan kepastian agar usaha tetap berjalan dan ekonomis.

Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, menjelaskan, Indonesia membutuhkan industri yang memproduksi berbagai keperluan pembangkit solar cell.

Meski saat ini industrinya belum ada, lambat laun, industri solar cell tersebut akan hadir di Indonesia. "Karena Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menetapkan kebutuhan PLTS, sehingga seharusnya permintaan untuk solar cell akan ada," kata Sigit kepada KONTAN

Menurut Sigit, saat ini pembangunan pembangkit yang digarap oleh Risen Energy di Atambua masih dalam proses pembangunan. Meski begitu, saat ini Risen Energy masih terkendala perjanjian jual beli tenaga listrik yang nanti akan dihasilkan. "Jadi mereka (Risen Energy) masih terkendala harga," kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×