kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RNI bukukan laba Rp 69 miliar di 2015


Rabu, 15 Juni 2016 / 17:28 WIB
RNI bukukan laba Rp 69 miliar di 2015


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) selama tahun 2015 membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 69 miliar. Angka ini meningkat signifikan dibanding tahun 2014 yang mencatat kerugian sebesar Rp 330,53 miliar.

"Peningkatan kinerja keuangan didorong konsistensi manajemen melakukan pembenahan internal, serta ditambah membaiknya faktor eksternal pada semester II tahun 2015 dan peningkatan harga komoditas gula," kata Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (15/6).

Menurut Didik, kontribusi laba sebelum pajak dari sektor industri gula sebesar Rp 209,334 miliar, meningkat dibanding pencapaian tahun 2014 yang minus Rp189,57 miliar.

Sedangkan dari sektor farmasi dan alat kesehatan membukukan kontribusi laba sebelum pajak sebesar Rp 83,15 miliar, naik dari tahun 2014 yang berada di angka Rp 54,94 miliar.

Adapun, kontribusi laba sektor perdagangan berada di angka Rp 22,22 miliar. Peningkatan kinerja ketiga sektor tersebut mampu menutup pencapaian sektor perkebunan yang masih minus Rp 73,89 miliar.

Sementara itu, dari sisi penjualan tahun 2015, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp 5,6 triliun, tumbuh 13,31% atau Rp 661,76 miliar dari tahun sebelumnya Rp 4,97 triliun.

Penjualan utama berasal dari kelompok industri gula sebesar Rp 2,3 triliun (40,88%), lalu kelompok industri farmasi dan alat kesehatan sebesar Rp 1,67 triliun (29,75%), kelompok perdagangan umum sebesar Rp 1,28 triliun (21,39%) dan kelompok perkebunan sebesar Rp 364,49 miliar (6,47%).

Sedangkan, penurunan terjadi pada produksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK), akibat rendahnya produktivitas kebun. Produksi karet juga menurun mengingat umur tanaman yang sudah tua.

Didik menambahkan, beberapa kebijakan strategis dijalankan manajemen di antaranya peningkatan kapasitas produksi, pangsa pasar, kualitas produk serta nilai tambah yang maksimal melalui investasi yang dilakukan dengan efektif dan selektif.

"Investasi dilakukan terbatas hanya pada lingkungan industri yang prospektif dan benar-benar potensial memberikan nilai tambah. Tidak ada lagi investasi dan pengembangan yang dilakukan tanpa melakukan kajian mendalam," jelas Didik.

RNI bergerak di empat bidang usaha, yaitu agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan distribusi serta properti. Dalam bidang agro-industri, RNI memiliki dan mengelola 9 pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur, perkebunan sawit dan perkebunan teh serta beberapa pabrik pengolahan produk hulu dan samping berbasis tebu.

Bidang perdagangan dan distribusi, RNI memiliki anak perusahaan dengan cabang-cabang yang terdapat di kota besar seluruh Indonesia. Di bidang farmasi dan alat kesehatan meliputi pabrik obat, pabrik alat suntik dan kondom. (Royke Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×