kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RNI kerja sama pendidikan dan penelitian dengan IPB


Kamis, 23 Agustus 2018 / 14:13 WIB
RNI kerja sama pendidikan dan penelitian dengan IPB
ILUSTRASI. IPB kerja sama dengan PT RNI


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Perusahaan milik negara PT Rajawali Nusantara (RNI) meneken komitmen kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) demi mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi untuk menyambut revolusi industri 4.0

Direktur Utama RNI Didik Prasetyo menyampaikan kerja sama ini merupakan wujud konkret RNI dalam menciptakan link and match industri sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, sekaligus mengembangkan teknologi terkini.

"Banyak yang dapat dilakukan melalui kerja sama dalam lingkup penelitian, pengembangan serta komersialisasi inovasi. Apalagi guna meningkatkan daya saing dalam menghadapi industri 4.0 ini kebutuhan RNI akan pengembangan dan pemanfaatan teknologi dan varietas baru sangat tinggi," kata Didik, Kamis (23/8).

Hal tersebut ia sampaikan dalam penandatangan nota kesepahaman antara RNI dan IPB untuk kerja sama dalam bentuk bidang pendidikan, penelitian pengembangan inovasi, komersialisasi inovasi, dan teaching industry, dan pengabdian kepada masyarakat terutama dalam menyambut revolusi industri 4.0.

Ia melanjutkan, RNI membutuhkan pengembangan varietas baru di sisi on farm seperti pengembangan manajerial. Begitu pula pada sisi off farm pengembangan teknologi serta digitalisasi terus dilakukan pihaknya.

Didik berharap IPB bisa mengawal pengembangan dan perbaikan farm manajemen agar dapat bersaing di era industri 4.0. Pihaknya kini sudah memiliki drone aided farming dalam melakukan pemetaan lahan.

Ada juga menggunakan teknologi GPS untuk memantau perkembangan lahan dan panen, namun teknologi ini masih perlu dikembangkan lagi.

Bahkan terbaru adalah menggunakan teknologi RFID alias radio frequency identification dalam urusan logistik.

"Kami sudah menjalankan industri 4.0 tapi belum dirangkai menjadi satu kesatuan bisnis keseluruhan, maka kami butuh bantuan dari banyak pihak untuk memperbaiki tata niaga gula," pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×