kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai Agustus, Golden Eagle Energy (SMMT) produksi 900.000 ton batubara


Kamis, 27 September 2018 / 21:01 WIB
Sampai Agustus, Golden Eagle Energy (SMMT) produksi 900.000 ton batubara
ILUSTRASI. Golden Eagle Energy Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menargetkan produksi batubara sebanyak 1,8 juta ton sepanjang tahun 2018. Corporate Secretary SMMT, Chrismasari Dewi Sudono menyampaikan, realisasi produksi batubara sepanjang Januari sampai Agustus 2018 sudah mendekati 900.000 ton. 

"Realisasi penjualan tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi. Penjualan batubara ke pasar domestik sepanjang periode Januari sampai Agustus 2018 sekitar 40% dari total volume penjualan," katanya, Kamis (27/9).

Terkait pasar ekspor, Chrismasari bilang saat ini negara tujuan ekspor masih didominasi oleh beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, dan India. 

Guna menambah cadangan, perusahaan juga terus menjajaki potensi dan peluang untuk melakukan akuisisi tambang baru. Terkait rencana akuisisi ini, ia menyampaikan lokasi tambang baru ini juga akan diselaraskan dengan wilayah operasi yang sudah ada, seperti di Sumatera dan Kalimantan.

"Kami juga sangat selektif dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti status clean and clear yang akan menjadi prioritas dan tidak adanya tumpang tindih, jumlah cadangan, kualitas batubara, maupun fasilitas infrastruktur, dan logistiknya," tuturnya.

Sampai sekarang ini, ia melanjutkan, perusahaan masih dalam tahap melakukan evaluasi terhadap beberapa alternatif tambang yang prospektif. SMMT juga tengah fokus untuk meningkatkan kapasitas produksi, khususnya untuk operasi tambang di Sumatera. 

"Ada penambahan armada truk dan peningkatan kapasitas jalan angkut, serta optimalisasi cycle time dari unit-unit yang ada, peningkatan produksi ini tentunya juga akan meningkatkan volume penjualan dan memberikan kontribusi positif pada kinerja keuangan perseroan," jelas Chrismasari.

Selain itu, ia mengaku perusahaan telah mendapatkan komitmen penjualan sekitar 85% dari target penjualan tersebut. "Didukung dengan peningkatan kapasitas produksi dan logistik sejauh ini, kami optimis dapat mencapai target tersebut.

Untuk tantangan pada tahun ini lebih pada peningkatan harga BBM serta pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat secara langsung maupun tidak langsung," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×