kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satria Mega Kencana (SOTS) rugi Rp 30,43 miliar di 2019, ini penyebabnya


Rabu, 01 April 2020 / 16:46 WIB
Satria Mega Kencana (SOTS) rugi Rp 30,43 miliar di 2019, ini penyebabnya
ILUSTRASI. (kiri-kanan) Romi Ramdani, Ivo Wongkaren (Direktur utama), dan Stevano Rizki Adranacus berpose bersama usai paparan publik di Jakarta, Selasa (28/5) Simak rencana ekspansi SOTS tahun ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Mega Kencana Tbk catatkan peningkatan rugi bersih sepanjang 2019. Hal tersebut didorong dari kenaikan beban biaya administrasi dan umum.

Direktur Keuangan Satria Mega Kencana Roni Ramdani menjelaskan, peningkatan beban biaya administrasi dan umum akibat kenaikan biaya asuransi, pajak, dan biaya legalitas.

Adapun kenaikannya mencapai tiga digit."Beban administrasi dan umum mengalami peningkatan 165,67%," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (31/3).

Sementara, emiten bersandi saham SOTS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menatatkan pendapatan tumbuh 6,11% menjadi Rp 21,53 miliar.

Baca Juga: Rugi bersih Satria Mega Kencana (SOTS) makin besar jadi Rp 30,43 miliar di 2019

Tercatat pendapatan dari kamar menjadi kontributor utama perseroan sebesar Rp 14,04 miliar. Nilai tersebut naik 11,87% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,55 miliar.

"Kenaikan pendapatan paling signifikan terjadi di Sotis Villa Canggu sebesar 46,19% karena Canggu menjadi destinasi wisata yang paling populer semenjak awal 2019," terangnya.

Sementara pendapatan dari makanan dan minuman, spa, dan lain-lain kompak mengalami penurunan. Dari segmen makanan dan minuman menyumbang Rp 7,17 miliar dari tahun sebelumnya Rp 7,27 miliar.

Kemudian dari bisnis Spa turun menjadi Rp 186.514.022 dan pendapatan lain-lain menjadi Rp 127.965.226.

Akibatnya, bottom line perseroan makin terbebani. Adapun sepanjang 2019, perseroan mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 30,43 miliar secara YoY dari Rp 24,28 miliar.

Baca Juga: Pemilik Jaringan Hotel Sotis Menduga Efek Pemilu Berimbas Pada Tingkat Hunian

Oleh sebab itu, Roni menyebutkan pihaknya akan fokus pada efisiensi biaya. Diharapkan hal tersebut dapat memberikan hasil yang baik pada kinerja tahun ini.

Sekadar informasi, tahun lalu pihaknya telah melakukan exercise warrant sebanyak 200 juta atau setara Rp 126 miliar. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan tabungan lahan di tahun ini.

Selain itu, untuk membayar utang bank senilai Rp 95 miliar guna menurunkan beban keuangan secara signifikan di tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×