kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satu dasawarsa, binaan Yayasan Pendidikan Astra mencapai 77 sekolah


Jumat, 18 Januari 2019 / 10:08 WIB
Satu dasawarsa, binaan Yayasan Pendidikan Astra mencapai 77 sekolah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) menggelar acara bertajuk “YPA-MDR Go Digital” yang dihadiri  para Kepala Daerah tingkat Propinsi dan Kabupaten sekolah-sekolah binaan. Yayasan yang dibentuk PT Astra International Tbk ini sekaligus merayakan peringatan satu dasawarsanya.

"Peringatan satu dasawarsa YPA-MDR ini merupakan bentuk dari rasa syukur kami atas kiprah YPA-MDR dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera, terluar, terdepan & tertinggal," ujar Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo dalam keterangannya, Kamis (17/1).

Saat ini, jumlah sekolah binaan Astra menjadi 77 sekolah dengan total guru binaan 952 orang dan siswa binaan 17.086 siswa.

Jumlah angka tersebut termasuk dua wilayah binaan yang merupakan kolaborasi program CSR bidang pendidikan, yang pertama untuk Wilayah Kutai Barat, Kalimantan Timur dengan PT Pamapersada Nusantara dan United Tractor, dan yang kedua di wilayah Kabupaten Serang, Banten dengan PT Marga Mandala Sakti. 

"Diharapkan dalam setiap tahunnya jumlah siswa, sekolah dan guru binaan bisa meningkat terutama di daerah tertinggal," imbuhnya. 

Lebih jauh Herawati mengatakan, untuk digitalisasi di sekolah mengakomodir keingintahuan dari anak-anak usia sekolah. Untuk itu, YPA-MDR mengupayakan sekolah yang berwawasan global. Pihaknya menyediakan sarana-prasarana seperti sebuah laboratorium termasuk jaringan internet, perangkat computer, smart board dan SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Akademik).

"Program Research School juga kami canangkan untuk sekolah binaan kami yang diharapkan anak didik terbangun daya nalar dan kreativitasnya yang menghasilkan karya inovatif sejak usia dini," ungkap Herawati.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto menyambut baik perkembangan dari YPA-MDR hingga satu dasawarsa ini. Konsistensi yayasan dalam memberikan pendidikan usia sekolah, sangat membanggakan dan harus berkesinambungan.

"YPA-MDR berikan kontribusi untuk pembangunan sumber daya manusia melalui perbaikan pendidikan seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah fokus dari pendiri yayasan, Michael D. Ruslim untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Tanah Air," ujar Prijono dalam sambutannya.

Lebih jauh Prijono menambahkan,  program YPA-MDR harus berkesinambungan. Sebab bila tidak ada, maka upaya yang dilakukan YPA MDR menjadi sia-sia. Prijono menegaskan pula, pendidikan dasar adalah yang utama dan pendidikan tinggi pun akan mendapat individu yang berkualitas.

"Program YPA-MDR harus mewujudkan Indonesia sejahtera dan memiliki individu yang berkualitas di masa depan," imbuhnya.

Bupati Pacitan Drs. Indartato, MM mengakui, program yayasan ini telah memberikan dampak yang positif. Dimana pendidikan di Kabupaten Pacitan semakin baik dan menjadi cerdas, terutama melalui metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) yang sudah dilakukan.

YPA-MDR memberikan dukungan penuh untuk pendidikan di Pacitan melalui program binaan yang dilakukan, terutama di daerah pesisir. Selain itu juga dibina seni dan budaya serta pariwisata lokal secara maksimal.

"Diharapkan kualitas masyarakat Pacitan menjadi meningkat dan keluar dari anggapan bahwasanya Pacitan sebagai dari tertinggal. Melalui YPA-MDR ini semua bisa diwujudkan secara pasti," kata Indartato.

Sedangkan, M. Bakrun, MM selaku Direktur Pendidikan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, cita-cita besar YPA MDR dan Grup Astra untuk tingkatkan pendidikan di Tanah Air patut diberikan apresiasi. Untuk sekolah kejuruan, diharapkan bisa meningkat kualitasnya di daerah-daerah tertinggal agar lebih diperhatikan.

"Program YPA-MDR sangat bagus berikan peningkatan kualitas pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK. Selain itu juga memperbaiki kualitas guru pendidik," kata Bakrun.

Dirinya mengakui, pemerintah punya keterbatasan untuk memberikan pendidikan tang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itulah peran swasta bisa memberikan keikutsertaan dalam mengembangkan pendidikan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×