kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,22   -10,30   -1.10%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor penerbangan terpukul, Inaca harapkan sejumlah insentif dari pemerintah


Kamis, 26 Maret 2020 / 15:48 WIB
Sektor penerbangan terpukul, Inaca harapkan sejumlah insentif dari pemerintah
ILUSTRASI. Ketua INACA Denon Prawiraatmadja


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca) mengungkapkan bahwa industri penerbangan mengharapkan keringanan serta insentif dari pemerintah sebab industri ini mendapat pukulan telak setelah wabah virus corona (Covid-19) merebak di Indonesia.

Ketua Umum INACA Denon Prawiratmadja mengatakan, sejak Maret 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang yang sangat drastis sejak penyebaran virus corona masuk ke Indonesia.

"Semua maskapai sudah mengurangi jumlah penerbangan baik rute dan frekuensi sampai 50% atau lebih. Diramalkan apabila penuntasan pandemi virus corona semakin tidak pasti, hal ini akan membuat industri penerbangan semakin terpuruk bahkan sebagian akan tidak beroperasi karena bangkrut," ujar Denon dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (26/3).

Baca Juga: INACA apresiasi langkah Kemenhub bantu sektor penerbangan dari dampak virus corona

Nah, untuk mengurangi kerugian yang diderita, beberapa waktu belakangan ini sejumlah maskapai penerbangan telah melakukan langkah antisipasi, seperti memilih opsi tutup operasi dan merumahkan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya baik bagi pilot, awak kabin, teknisi, dan karyawan pendukung lainnya.

Denon bilang, untuk menyelamatkan industri penerbangan agar tetap eksis baik saat ini maupun saat pemulihan nanti apabila pandemi corona berakhir, maka Inaca akan meminta sejumlah keringanan maupun insentif kepada pemerintah.

"Yang kami harapkan adalah penundaan pembayaran PPh, penangguhan bea masuk impor suku cadang, penangguhan biaya bandara dan navigasi yang dikelola BUMN, pemberlakuan diskon biaya bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan, dan perpanjangan jangka waktu berlakunya pelatihan simulator maupun pemeriksaan kesehatan bagi awak kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: Temui Menko Airlangga, INACA minta pengurangan lartas impor suku cadang pesawat

Denon juga menyadari bahwa wabah corona ini melumpuhkan hampir semua aktivitas ekonomi maupun industri penerbangan nasional. Jika tidak ada respon positif dari pemerintah yang cepat maka dipastikan akan terjadi tindakan perumahan maupun PHK karyawan yang cukup besar sebagai upaya penyelamatan dari industri penerbangan dalam negeri.

"Dampaknya bukan hanya di industri penerbangan itu sendiri, tapi juga untuk industri lainnya baik hilir maupun hulu seperti bengkel pesawat, ground handling, dan agen perjalanan yang terlibat. Untuk ini, INACA sangat mengharapkan respon positif dari pemerintah yang cepat untuk menghindari gelombang perumahan dan PHK yang tidak bisa dihindari tersebut," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×