kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Senior Living juga menyasar kelas menengah bawah


Senin, 19 Agustus 2019 / 17:38 WIB
Senior Living juga menyasar kelas menengah bawah
ILUSTRASI. Citra Premier di Citra Garden City, perawatan lansia di Jakarta Barat


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) menyampaikan tidak hanya lansia dengan sosial ekonomi tinggi yang bisa mengakses layanan senior living. Hal ini karena sudah banyak senior living yang menyasar segmen lansia dengan ekonomi kelas menengah bawah.

Marling Marpaung, Ketua ASLI memaparkan bahwa saat ini layanan panti jompo baru menjangkau 5-10% kebutuhan. Namun di luar itu masih ada panti weda, developer individual dan developer besar yang melayani kebutuhan rumah lansia.

Baca Juga: ASLI: Kebutuhan rumah untuk lansia tahun ini 14 juta

"Suplay senior living baru ada beberapa saja, anggota asosiasi ini mungkin baru 400-500 hunian, lainnya itu ada Panti Weda dan Yayasan Sosial yang statusnya di atas Panti Jompo itu ada 1 juta hunian," ujarnya kepada KONTAN, Senin (19/8).

Untuk layanan standar bagi lansia menengah ke bawah itu butuh Rp 2 juta per bulan sedangkan untuk kelas menegah ke bawah butuh Rp 4 juta per bulan, kelas menengah Rp 6 juta per bulan dan untuk kelas atas sekitar Rp 8-10 juta per bulan.

"Itu minimum needs, kalau ditambah gaya hidup sehat bisa tambah 10%. Untuk makan, minuman, fasilitas kesehatannya," lanjutnya.

Baca Juga: Dengan perencanaan pensiun yang tepat, hari tua terasa nikmat

Sedangkan untuk senior living bisa diakses untuk harian, bulanan dan tahunan menyesuaikan dengan permintaan. Yang jelas, fasilitas untuk lansia dibutuhkan untuk menopang kesehatan mental dan fisik serta mencegah dimensia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×