kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah BBM, jaringan gas juga bakal satu harga


Jumat, 26 Januari 2018 / 11:34 WIB
Setelah BBM, jaringan gas juga bakal satu harga
ILUSTRASI. Jaringan gas rumah tangga PGN


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) akan menetapkan satu harga untuk gas bagi jaringan gas rumah tangga dan industri kecil. Langkah ini mengekor program bahan bakar minyak (BBM) satu harga untuk premium dan solar di daerah terdepan, terluar, tertinggal.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio membenarkan ada rencana satu harga untuk jaringan gas. "Jadi kami ingin mencoba harga ini diangkat sama-sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertagas Niaga, jadi satu harga begitu," kata Jugi, Rabu (24/1).

Dalam penetapan satu harga jaringan gas, BPH Migas akan menjamin harga untuk jaringa gas rumah tangga akan tetap di bawah harga pasar LPG 3 kilogram (kg).

Selain itu, BPH Migas juga menjamin adanya margin bagi badan usaha yang membangun atau mengembangkan jaringan gas. "Badan usaha diberikan margin tersebut oleh BPH Migas supaya nanti mereka ke depan bisa membangun jaringan sendiri," ujarnya.

Jugi menargetkan, penerapan satu harga jaringan gas bisa dilakukan pada tahun ini. Sebab sat ini harga gas jaringan gas rumah tangga yang ditetapkan untuk PGN dan Pertagas Niaga sudah tidak jauh berbeda.

Ia menghitung, kisaran satu harga untuk jaringan gas bisa antara Rp 4.500 sampai Rp 5.000 per meter kubik (m³) untuk golongan rumah tangga 1 . "Golongan rumah tangga 2 itu bisa antara Rp 6.000 sampai Rp 6.500 per m³. Itu harapan kami. Secara nasional bisa disitu, tapi akan dihitung lagi, ya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×