kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas menargetkan 12 proyek migas onstream tahun ini


Kamis, 16 Januari 2020 / 16:10 WIB
SKK Migas menargetkan 12 proyek migas onstream tahun ini
ILUSTRASI. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 12 proyek migas dapat onstream di tahun 2020.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang, ada 12 proyek hulu migas yang akan beroperasi pada 2020.  Pencanangan target ini sejalan dengan selesainya pembangunan fasilitas produksi migas yang baru.

"Kami laporkan 12 rencana onstream project," kata Dwi, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Kamis (16/1). Senada, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno  bilang seluruh proyek diharapkan dapat onstream pada kuartal I hingga kuartal III tahun ini. 

"Empat proyek yakni Bukit Tua Phase 3, Grati Pressure Lowering, Buntal -5 dan proyek utilities Sumbakung Power Plant," terang Julius kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Lelang 12 wilayah kerja migas digelar pada kuartal I-2020, siapa berminat?

Asal tahu saja, dari 12 proyek yang ditargetkan oleh SKK Migas, 10 proyek diantaranya merupakan proyek gas, 1 proyek minyak dan 1 proyek utilities.

Berikut detail proyek yang ditargetkan onstream pada 2020.

Pertama, Bukit Tua Phase-3. Proyek yang dioperatori oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd kini tengah dalam tahapan Engineering, Procurement & Construction (EPC) dengan kapasitas 31,5 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMscfd). Proyek ini diharapkan rampung pada Januari 2020.

Sekedar informasi, SKK Migas awalnya menargetkan proyek ini dapat onstream tahun lalu. Julius menjelaskan, pengadaan rig yang telat menjadi penyebab mundurnya jadwal onstream proyek. Selain itu, Engineering, Procurement, Construction & Installation (EPCI) kontraktor juga dinilai tidak berjalan sesuai kontrak.




TERBARU

[X]
×