kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Start up Fore Coffee raih pendanaan sebesar US$ 8,5 juta


Kamis, 31 Januari 2019 / 15:19 WIB
Start up Fore Coffee raih pendanaan sebesar US$ 8,5 juta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Start Up on-demand specialty coffee, Fore Coffee mengumumkan telah meraih pendanaan sebesar US$8,5 juta atau setara dengan Rp 127 miliar. Pendanaan ini diperoleh dari East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Ventures Partners, dan beberapa angel investor.

Fore Coffee akan menggunakan suntikan dana segar ini untuk mempercepat inovasi dalam memberikan online-to-offline customer experience dan seamless. Tujuannya agar dapat menghadirkan kopi enak, mudah ditemukan, layanan cepat, dan harga bersahabat. Selain itu, Fore Coffee juga akan berinvestasi pada mesin teknologi tinggi untuk mendapatkan kopi dengan kualitas terbaik dan meluncurkan produk-produk baru.

Startup ini didirikan oleh Robin Boe, Jhoni Kusno, dan Elisa Suteja. Elisa adalah mantan Associate East Ventures. Adapun fokus bisninya adalah menghadirkan specialty coffee guna mendorong permintaan terhadap kopi Arabica.

“Kami menggunakan berbagai teknologi, mulai dari aplikasi mobile yang kami buat sendiri, serta teknologi yang telah ada, seperti MokaPOS untuk memantau pembayaran, Member.id untuk loyalty platform, serta GO-FOOD, GrabFood, dan TravelokaEats sebagai platform distribusi,” ujar Robin Boe, CEO Fore Coffee dalam siaran persnya, Kamis (31/1).

Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures mengungkapkan Fore Coffee merupakan persilangan hipotesis antara industri kopi dan ekonomi digital di Indonesia. Tambah Willson menilai ekosistem digital yang telah berkembang di Indonesia membuat UKM seperti Fore Coffee mendapatkan momentum.

Dalam waktu lima bulan, Fore Coffee berkembang dan kini mempunyai 16 outlet. Adapun jumlah penjualannya sudah mengantarkan lebih dari 100 ribu cangkir kopi setiap bulannya. Aplikasi Fore Coffee juga menjadi nomor 1 untuk kategori F&B di iOS Appstore dan Google Playstore.

Berbicara mengenai strategi, Fore Coffee menggunakan strategi online-to-offline (O2O) yang mengintegrasikan teknologi seperti aplikasi mobile dan kehadiran toko retail. Aplikasi dibuat untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan produk dan layanan yang mereka inginkan.

Dari sisi outlet, Fore Coffee mendesain beberapa outlet mereka khusus untuk melayani pemesanan secara online saja. Hal ini memungkinkan pelanggan dari berbagai lokasi bisa mendapatkan minuman yang mereka inginkan dalam waktu yang lebih cepat. Sebuah outlet Fore Coffee di wilayah Sudirman bahkan bisa melayani pesanan selama 24 jam, danmenjadi outlet kopi pertama yang mempunyai fasilitas drive-through.

Fore Coffee saat ini telah mempunyai enam belas outlet di mal-mal besar di Jakarta. Pada pertengahan bulan Januari 2019, Fore Coffee meluncurkan menu spesial bernama Rose Latte, berkolaborasi dengan Olivia Lazuardy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×