kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Toto Indonesia (TOTO) proyeksikan kinerja tahun ini stagnan


Rabu, 22 Mei 2019 / 18:19 WIB
Surya Toto Indonesia (TOTO) proyeksikan kinerja tahun ini stagnan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi global dan dalam negeri tak menentu membuat PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) harus mencari akal agar kinerja bisa tak turun. Emiten produsen produk sanitary, fittings, dan kitchen systems ini mengandalkan produk segmen ke bawah untuk menaikkan kinerja.

Presiden Direktur Surya Toto Indonesia Hanafi Atmadiredja mengatakan, kinerja kuartal I-2019 belum sesuai harapan. Oleh karena itu, manajemen TOTO berharap kinerjanya meningkat pasca pemilu dan seiring kondusifnya ekonomi global.

"Kami prediksi kinerja tahun ini akan sama seperti hasil tahun 2018. Tidak naik dan tidak turun," kata Hanafi dalam paparan publik Senin (22/5).

Penjualan total Surya Toto Indonesia pada kuartal I 2019 mencapai Rp 548 miliar. KInerja tersebut turun 9,2% dibandingkan periode sama tahun lalu. Bila diperinci penjualan lokal turun 11,5% menjadi Rp 424 miliar. Sedangkan ekspor mencapai Rp 124 miliar atau turun 1% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Hanafi mengatakan untuk menghadapi penurunan penjualan dalam negeri, pihaknya akan menyasar segmen menengah ke bawah. Strategi ini diharapkan dapat mendorongĀ  produk-produkĀ  TOTO lebih cepat terserap ke pasar. "Produk segmen bawah banyak kami jual di daerah Indonesia yang belum terjamah produk sanitari," katanya.

Sedangkan untuk sentimen positif dalam negeri berasal dari pembangunan infrastruktur. Misalnya proyek MRT dan LRT yang selesai diproyeksi dapat menghidupkan sektor properti di dekat stasiun.

Sedangkan untuk pasar ekspor, manajemen TOTO masih berupaya untuk mengejar pasar Amerika Serikat dan China. Hanya saja tahun lalu kondisi perang dagang membuat kedua negara belum mau mengambil produk dari TOTO.

"Oleh karena itu kami prediksi kontribusi penjualan ekspor dan domestik masih sama seperti tahun lalu," jelasnya.

Tahun lalu kenaikan penjualan neto TOTO naik 2,4% menjadi Rp 2,22 triliun dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 2,17 triliun. Kontribusi pasar luar negeri menyumbang 26% penjualan dan dalam negeri mencapai 74%.

Dengan kondisi tersebut, tahun ini Surya Toto Indonesia belum ada rencana ekspansi dan alokasi belanja modal yang disediakan.

Setia Budi Purwadi, Direktur TOTO menjelaskan tahun ini hanya ada biaya operasional untuk mendanai pemeliharan mesin. "Jumlahnya hanya US$ 3 juta saja," kata Setia, Rabu (22/5).

Saat ini TOTO memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Tangerang. Perusahaan merk Jepang ini memiliki empat showroom yang berlokasi di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×