kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini industri kosmetik di tanah air mulai menggeliat


Rabu, 15 Agustus 2018 / 18:25 WIB
Tahun ini industri kosmetik di tanah air mulai menggeliat
ILUSTRASI. Ilustrasi Bisnis Kecantikan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demand terhadap produk kosmetik pada tahun ini kembali bertumbuh, hal ini membuat pelaku usaha di segmen kosmetik optimis kinerjanya bertumbuh.

PT Paragon Technology & Innovation pemilik brand Wardah, Make Over, IX, Emina dan Putri misalnya yang menargetkan pertumbuhan lebih dari 30%.

Salman Subakat, Chief Marketing Officer Paragon Technology & Innovation menyampaikan, perusahaan terus melakukan inovasi agar produknya relevan dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya mendirikan research and development center.

Apalagi saat ini Wardah sebagai brand halal miliknya masih memiliki demand dan pertumbuhan yang cukup baik. “Demand produk halal bagus-bagus saja sih, kalau bicara halal balik lagi kami ingin fokus. Halal bisa dimaknai sebagai sesuatu yang luas,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8).

Tak hanya Paragon Technology & Innovation, Wipro Unza Indonesia melalui produk Safi juga melihat ceruk pasar yang besar di Indonesia, maklum Safi baru hadir di Kuartal I tahun ini.

Berkaca pada penjualan Ramadhan, manajemen mencatat adanya peningkatan hingga 300% dibandingkan hari biasa terhadap produk miliknya.

“Yang diharapkan adalah Safi mendapatkan market share yang cukup baik di tahun pertama peluncurannya dan kami akan cukup puas dengan 2%-3% market share di pasar skincare, hal ini karena kami menyadari keterbatasan distribusi Safi di tahun pertama peluncurannya,” ujar Diana Susiany, Brand Manager Safi Indonesia.

Sedangkan pemain lain di industri kosmetik, PT Martina Berto Tbk (MBTO) menyampaikan bahwa tahun ini perusahaan bisa bertumbuh di level 7% hingga 10%. Selain melakukan penambahan gerai, perusahaan juga memperkuat penjualan online melalui marthatilaarshop.com.

Tahun ini MBTO menargetkan kinerjanya akan membaik, perusahaan memasang target bottom line dikisaran Rp 9 miliar dari sebelumya masih merugi Rp 24,69 miliar.

Selain itu untuk pendapatan, perusahaan masih memasang target di lebel 7% hingga 10% pertumbuhan. “Belum ada revisi, kami masih optimis target bisa tercapai,” tambah Bryan Tilaar, Presiden Direktur MBTO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×