kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Steel Pipe Industry (ISSP) ingin samai kinerja tahun lalu


Senin, 02 November 2020 / 19:46 WIB
Tahun ini, Steel Pipe Industry (ISSP) ingin samai kinerja tahun lalu
ILUSTRASI. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) membidik target konservatif pada tahun ini.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) membidik target konservatif pada tahun ini. Emiten pipa baja berkode saham “ISSP” tersebut berharap agar setidaknya bisa menyamai realisasi kinerja pada tahun 2019 lalu.

Sebagai gambaran, ISSP mencatatkan penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp 4,88 triliun pada tahun 2019 lalu. Setelah penjualan dan pendapatan jasa tersebut dikurangi beban pokok pendapatan serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, ISSP mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 185,70 miliar pada tahun 2019.

Chief Strategy Officer  PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Johannes Edward menuturkan, ISSP akan berupaya memaksimalkan waktu yang tersisa di kuartal IV 2020 untuk mengejar target.

“Saya kira untuk top line kita masih punya 3 bulan. Meskipun berat, kami akan upayakan untuk setidaknya menyamakan (kinerja) dengan tahun lalu, demikian juga dengan bottom line,” ujar Johannes saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/11).

Baca Juga: Begini Strategi Baru Krakatau Steel (KRAS) di Bisnis Baja

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, realisasi kinerja ISSP masih lebih rendah bila dibandingkan periode sama tahun lalu. Tercatat, penjualan dan pendapatan jasa ISSP menurun 24,75% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dari semula Rp 3,60 triliun di sepanjang Januari-September 2019 menjadi Rp 2,71 triliun pada Januari-September 2020 lalu.

Setali tiga uang dengan penjualan dan pendapatan jasa, laba bersih ISSP juga merosot 59,55% yoy dari semula Rp 122,24 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 49,43 miliar di Januari-September 2020.

Selain dipicu oleh kinerja topline yang menurun, kinerja bottom line yang menurun juga didorong oleh kerugian selisih kurs. Melansir laporan keuangan perusahaan, ISSP tercatat membukukan kerugian selisih kurs sebesar Rp  32,05 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Sebelumnya, akun tersebut tidak ada pada periode sama tahun lalu.

Terlepas dari hasil penurunan secara tahunan yang didapat, ISSP optimis masih terdapat peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, sebab ISSP sudah menjumpai tanda-tanda pemulihan di kuartal 3 2020.

Johannes berujar, meski akumulasi penjualan dan pendapatan jasa ISSP di sembilan bulan pertama masih mengalami penurunan secara tahunan dibanding periode sama tahun lalu, realisasi penjualan dan pendapatan jasa ISSP mengalami pertumbuhan secara kuartalan hingga 70,8% dibanding kuartal II 2020 lalu.

Sejalan dengan hal tersebut, utilisasi produksi perusahaan juga meningkat dari semula berada pada titik terendah di angka 36% pada kuartal II 2020 menjadi 57% pada kuartal III 2020.

Menurut Johannes, pertumbuhan kinerja secara kuartalan tersebut didorong oleh permintaan pipa baja dari sektor konstruksi. Selain itu, kenaikan tersebut juga tidak terlepas dari kontribusi penjualan di wilayah Jawa Timur yang permintaannya tidak begitu terimbas oleh efek gulir corona.

Harapan ISSP, tren pemulihan pasar bisa berlanjut di kuartal keempat sehingga utilisasi produksi perusahaan bisa kembali ke tingkat normal di angka 65%. Untuk menyambut peluang pasar yang ada, ISSP akan terus menggencarkan strategi penjualan yang ada.

“Yang pasti tim sales kami terus dipacu untuk jemput bola dengan mengintensifkan customer relationship management,” terang Johannes.

Selain memacu penjualan, ISSP juga memanfaatkan penggunaan bahan baku lokal. Selain mendukung industri pemasok bahan baku lokal, hal ini juga membantu perusahaan untuk meminimalisir efek selisih kurs dalam pembelian bahan baku.

Saat ini, porsi penggunaan bahan baku lokal dalam kegiatan produksi ISSP mencapai sebesar 45%, meningkat dari porsi semula yang hanya mencapai 36% di kuartal pertama tahun ini. Pasokan bahan baku lokal salah satunya didapat dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Selanjutnya: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) tunda ekspansi depo baru tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×