kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak lagi datangkan dari China dan Korea, Indofarma produksi sendiri alat rapid test


Selasa, 28 Juli 2020 / 05:41 WIB
Tak lagi datangkan dari China dan Korea, Indofarma produksi sendiri alat rapid test
ILUSTRASI. Ilustrasi alat rapid test. Indofarma akan produksi sendiri alat rapid test. Tribunnews/Herudin


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Indofarma Tbk (INAF) akan memproduksi sendiri alat rapid test diagnostics Covid-19. Direktur Utama Indofarma, Arief Pramuhanto memaparkan di tahun ini akan meluncurkan produk rapid test buatan Indofarma.

"Insya Allah akhir Agustus atau awal September 2020 sudah mulai produksi dengan kapasitas produksi dua shift sekitar 300.000 pcs perbulannya," jelasnya dalam acara webinar 102 tahun Indofarma untuk Indonesia secara virtual, Senin (27/7).

Hingga saat ini Arief mengakui Indofarma masih mengimpor rapid test. Sebelumnya, INAF bekerjasama dengan produsen asal China dan Korea untuk mendatangkan rapid test dan PCR.

Baca Juga: Indofarma (INAF) bakal rilis 6 produk baru di semester II 2020

Arief bilang, nantinya INAF akan memproduksi sendiri alat rapid test sehingga tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) alat tersebut akan tinggi.

Selain memproduksi rapid test, INAF juga berencana memproduksi salah satu bahan baku kain untuk masker yakni melt blown fabric yang saat ini 95% masih diimpor.

"Jadi masker 3ply yang selama ini digunakan, bagian tengahnya yakni kain melt blown masih diimpor. Maka dari itu kami akan membuat pabrik melt blown untuk memasok pabrik masker yang di Indonesia," kata Arief.

Di sisi lain, Arief mengatakan dengan upaya tersebut INAF bisa mendukung kemandirian farmasi dengan mengurangi ketergantungan impor.

Asal tahu saja, saat ini Indofarma sudah memproduksi 4 juta pcs masker medis perbulan dan akan ditingkatkan menjadi 10 juta pcs perbulan di awal September dan Oktober 2020. Hal ini dilakukan agar Indofarma bisa mencukupi  kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Indofarma (INAF) jadi distributor vaksin virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×