kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target naik, produksi CPO Cisadane Sawit (CSRA) bakal diserap pabrik CPO lokal


Senin, 18 Mei 2020 / 15:08 WIB
Target naik, produksi CPO Cisadane Sawit (CSRA) bakal diserap pabrik CPO lokal
ILUSTRASI. PT CIsadane Sawit Raya Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) bisa tumbuh 20,46% yoy menjadi 350.000 ton dan crude palm oil (CPO) juga naik 31% yoy menjadi 65.000 ton di tahun ini. Naiknya produksi ini seiring dengan target penjualan di pasar dalam negeri .

Asal tahu saja di sepanjang 2019 CSRA mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 492,3 miliar. Adapun 75,42% penjualan CSRA atau senilai Rp 371,27 miliar berasal dari tiga perusahaan pabrik CPO lokal yakni PT Musim Mas, PT Pacific Palmindo Industri, dan PT Maju Indoraya.

Rinciannya penjualan  CSRA ke PT Musim mas sebanyak Rp 225,75 miliar atau 45,48% dari total penjualan neto. Kemudian penjualan CSRA ke PT Pacific Palmindo Industri sebanyak Rp 71,31 miliar atau 14,49%, serta penjualan ke PT Maju Indoraya senilai Rp 74,20 miliar atau 15,07% dari total penjualan.

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) tidak akan revisi target kinerja tahun 2020

Sekretaris Perusahaan CSRA Sidik Pramono mengatakan, kemungkinannya komposisi pembeli tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Fokus kami memang pasar dalam negeri saja. Konsumen kami selama ini masih pabrik pengolahan CPO domestik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).

Sidik mengungkapkan sejauh ini, aktivitas di kebun maupun pabrik Cisadane Sawit di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan masih bisa berjalan dengan baik, tentunya dengan izin dan penerapan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.

Seman Sendjaja, Direktur CSRA menyatakan dalam keterangan tertulis Kamis (14/5) menyebutkan, pandemi Covid-19 memberi tekanan besar pada kondisi ekonomi global, terutama bisnis CPO. Kekhwatiran dampak dari virus ini adalah menekan harga jual.

"Dari sisi internal, kami  akan mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk beradaptasi dengan situasi ini. Menerapkan langkah-langkah efisiensi di seluruh aspek dan meningkatkan produktivitas akan menjadi prioritas utama kami sekarang," jelasnya.  

Seman berharap strategi ini akan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan untuk pengelola cash cost dan untuk mempertahankan profitabilitas.

CSRA memastikan setiap penyesuaian yang diperlukan akan dilakukan secara seksama sesuai dengan rencana strategis kami sebagai  respons efektif untuk mengurangi risiko lebih lanjut dari pandemi Covid-19 terhadap bisnis.

Baca Juga: Indonesia dan Malaysia protes keras, WHO hapus himbauan menyesatkan soal sawit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×