kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi corona, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) pangkas belanja modal


Senin, 24 Agustus 2020 / 18:06 WIB
Terdampak pandemi corona, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) pangkas belanja modal
ILUSTRASI. PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) memangkas belanja modal (capex) di tahun ini.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2020. PJAA menggunting capex dari semula Rp 758 miliar menjadi hanya Rp 178 miliar.

Pemangkasan capex hingga Rp 580 miliar itu harus dilakukan akibat lini bisnis utama PJAA yakni Taman Impian Jaya Ancol ditutup sejak 14 Maret 2020 hingga 19 Juni 2020 akibat Covid-19. Ini sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No 16 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona. Meski sudah dibuka kembali, lini bisnis utamanya tersebut memang masih mengalami tekanan.

"Hingga Juni 2020, belanja modal sudah terealisasi Rp 110 miliar yang difokuskan hanya untuk pengembangan proyek pantai Symphony Of The Sea, berupa penataan pantai dari bundaran timur hingga ereveld," kata Direktur Keuangan Jaya Ancol Hari Sundjojosaat paparan publik secara virtual, Senin (24/8).

Baca Juga: Terdampak pandemi, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) rugi Rp 146,28 miliar di semester I

Sampai dengan akhir tahun, manajemen PJAA menyebut, sebagian besar proyek yang dianggarkan pada tahun 2020 akan ditunda dulu. Adapun fokus pengerjaan proyek saat ini hanya pada penyelesaian penataan pantai “Symphony of the Sea”.

Hari menyampaikan, fokus pengembangan di 2020, yaitu taman pantai sekitar 51.000 meter persegi yang akan di renovasi. Ada stone area, water and sand area, dan green area.

Saat ini, Taman Impian Jaya Ancol memang masih menerapkan pembatasan pengunjung hanya untuk warga domisili DKI Jakarta, dan anak di bawah 9 tahun dilarang masuk. Ia berharap, jika pembatasan sudah bisa direlaksasi, pengunjung Ancol bisa meningkat.

"Jadi harapannya ketika pembatasan sudah direlaksasi akan baik pengunjungnya. Untuk lini bisnis 2020 yang tetap utama adalah masih rekreasi yaitu ticketing baik Dufan, pantai, Seaworld, Samudera, dan sebagainya tetap menjadi backbone kami di 2020 ini walaupun setelah buka kita masih suffering. Pengunjungnya masih 10%," jelasnya.

Untuk menekan kerugian lebih dalam di tahun ini, PJAA akan menekankan pada efisiensi biaya dan sense of crisis, tanpa mengurangi keselamatan hewan, perawatan wahana, dan lainnya.

Selain itu, PJAA  juga melakukan sejumlah strategi lain seperti, untuk pengeluaran belanja modal dan operating expenditure (opex) atau belanja operasional mulai dari Rp 1 harus mendapatkan persetujuan dari direktur sektor dan direktur keuangan.

Selain itu, melakukan penyisihan penghasilan karyawan secara sukarela untuk keperluan perlengkapan dan peralatan, pemotongan penghasilan dewan komisaris dan direksi periode Juli-Desember 2020, dan pembelian pakan dan obat-obatan hewan dari sumbangan sukarela penghasilan senior manajemen.

Baca Juga: Inilah alasan Gubernur Anies beri izin reklamasi pantai utara Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×