kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak pakai B20, alutsista TNI disarankan gunakan pertadex


Jumat, 28 September 2018 / 15:22 WIB
Tidak pakai B20, alutsista TNI disarankan gunakan pertadex
ILUSTRASI.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berusaha untuk bisa menjalankan implementasi biodiesel 20% (B20). Namun ada beberapa badan usaha yang masih kesulitan menggunakan B20.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto bilang selain PT Freeport Indonesia dan PLN, TNI juga masih belum mengimplementasikan B20 untuk alat utama sistem senjata (alutsista). Padahal penggunaan solar untuk TNI saja sudah mencapai 627.000 kiloliter (KL) per tahun.

"Jadi ada tiga kan, Freeport, kemudian PLN dan TNI. Untuk TNI, kami sudah dapat angkanya 627.000 KL setahun,"ujar Djoko pada Jumat (28/9).

Sebagai solusinya, Djoko menyarankan agar TNI menggunakan Pertamina Dex (pertadex) ketimbang tetap menggunakan solar tanpa campuran biodiesel (B0). "Saat ini belum (B20) karena masih diujicobakan kapal-kapal perang kan, kapal kapal selam, tank. Ini kami sarankan kalau memang belum bisa, pakai pertadex," kata Djoko.

Harga Pertamina Dex sendiri lebih mahal dari harga solar. Harga solar bersubsidi saat ini dijual Rp 5.150 per liter dan harga pertadex dijual Rp 10.500 per liter.

Djoko mengaku TNI tidak keberatan untuk menggunakan Pertamina Dex. Ini lantaran selama ini TNI juga sudah tidak menggunakan solar bersubsidi untuk alutsista.

Pertamina Dex sendiri memiliki kandungan sulfur kurang dari 300 ppm. Pertamina Dex ini juga sudah memenuhi standar Euro 3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×