kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UPDATE3: Mundur dari Garuda, Eddy Nyeberang ke Rajawali


Senin, 19 Juli 2010 / 15:36 WIB
UPDATE3: Mundur dari Garuda, Eddy Nyeberang ke Rajawali


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Emirsyah Satar mengkonfirmasi mundurnya Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Eddy Porwanto karena bergabung dengan perusahaan milik Peter Sondakh.

"Dia mundur karena akan join grup dari Peter Sondakh, bukan karena Garuda merugi," kata Emirsyah, Senin (19/7).

Menurutnya, kemungkinan tawaran yang diberikan Peter Sondakh sebagai pemilik Rajawali Corporindo lebih baik. "Mungkin lebih baik, sehingga yang bersangkutan putuskan pindah kesana," pungkasnya.

Menurut Emirsyah, Eddy sudah mulai tidak aktif terhitung 1 Agustus 2010 mendatang. Sesuai anggaran dasar perusahaan jika ada satu orang direksi yang mundur maka tugasnya akan digantikan oleh direksi yang lain untuk sementara waktu sesuai persetujuan dewan komisaris.

Pengunduran diri Eddy ini juga diamini oleh Sekjen Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Ahmad Irfan.

"Pak Eddy sudah tidak aktif sejak 6 Juli lalu, atau pada saat beliau mengeluarkan surat pengunduran dirinya. Saya sempat melihat copy surat tersebut," kata Ahmad, Senin (19/7).

Menurut Ahmad, alasan pengunduran diri yang disampaikan Eddy terlalu normatif. Apalagi Garuda menurutnya sekarang sangat membutuhkan Eddy mengingat dalam waktu dekat akan melakukan IPO.

"Mungkin terkait dengan alasan masa kerja direksi yang hampir habis, atau ada alasan lainnya," imbuhnya.

Sayangnya, hingga saat ini Sekretaris Menneg BUMN Said Didu belum bisa dikonfirmasi.

IPO jalan terus

Meski Eddy mengundurkan diri, Emir memastikan, rencana IPO Garuda tidak akan terganggu. Proses IPO Garuda sendiri menurut Emirsyah tetap sesuai jadwal pada akhir kuartal III atau awal kuartal IV. Saat ini Garuda tengah menyeleksi lebih dari dua underwriter yang akan mengurusi pelaksanaan IPO tersebut.

"Tidak akan menggangu pelaksanaan IPO. Karena posisinya akan digantikan direksi yang lain sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan," kata Emirsyah.

Emirsyah menegaskan, perseroan memiliki tim sendiri yang mengurus keperluan IPO. Dus, rencana IPO tidak tergantung pada seorang Direktur Keuangan semata.

"IPO itu sehari-hari yang urus Executive Project Manager, namanya Handrito Hardjono. Jadi keluarnya Pak Eddy Porwanto tidak akan menggangu. Masa orang mau mengundurkan diri tidak boleh," kata Emirsyah melalui sambungan telepon wartawan di Presroom Kementerian Perhubungan, Senin (19/7).

IPO Garuda Indonesia rencananya akan dilakukan Kuartal III 2010 setelah sempat mundur beberapa kali. Berdasarkan persetujuan Kementerian BUMN dan DPR, saham yang akan dilepas saat IPO maksimal 40% dengan target dana yang diperoleh maksimal US$ 300 juta untuk kebutuhan operasi.









Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×