kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai libur Lebaran, KRL kembali beroperasi sesuai PSBB mulai 26 Mei


Selasa, 26 Mei 2020 / 17:17 WIB
Usai libur Lebaran, KRL kembali beroperasi sesuai PSBB mulai 26 Mei
ILUSTRASI. Calon penumpang menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (25/5/2020). PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI melaporkan volume pengguna KRL saat pembatasan operasional di hari Lebaran 2020 turun 90 persen dibanding tahun sebel


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Commuter Indonesia mencatat jumlah pengguna KRL pada hari kedua lebaran hingga pukul 18.00 WIB adalah sejumlah 83.125 penumpang. Sementara pada hari pertama lebaran pengguna KRL mencapai 60.457. Jumlah ini turun sekitar 90% dibanding tahun-tahun sebelumnya dimana pada hari kedua lebaran tahun 2019 PT KCI melayani 629.983 pengguna dan pada tahun 2018 melayani 749.332 pengguna.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan, penurunan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu dan kebijakan #TidakMudik #TidakPiknik pada lebaran kali karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini strategi Summarecon Agung (SMRA) beroperasi pada fase new normal

"Dari pantauan PT KCI para pengguna KRL masih didominasi oleh penumpang musiman yang naik KRL berkelompok / rombongan, dan cukup banyak yang membawa anak-anak. Situasi ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya pada hari lebaran, sehingga dengan operasional terbatas semakin sedikit pula penumpang musiman yang dilayani," kata Anne dalam siaran resmi, Selasa (26/5).

Anne menyebut, selama operasional terbatas, PT KCI tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan layanan. Seluruh pengguna wajib menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh. PT KCI juga sudah menyediakan layanan berupa tambahan wastafel selain yang ada di toilet stasiun, dan hand sanitizer di stasiun maupun di dalam KRL.

"Sejalan dengan aturan PSBB yang masih berlaku, jumlah pengguna di dalam kereta juga dibatasi maksimum 60 orang untuk tiap kereta. Pembatasan ini dijalankan dengan penyekatan penumpang di sejumlah titik sehingga jumlah yang berada di peron dan di dalam kereta terkendali. Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun," katanya.

Dalam operasional terbatas selama dua hari ini, protokol kesehatan dan pembatasan jumlah pengguna dapat berjalan. Di awal-awal operasional sore hari, pada dua hari ini masih terdapat antrean pengguna di sejumlah stasiun antara lain Stasiun Angke, Cikarang, dan Karet.

Baca Juga: Izin PKP2B akan berakhir, ini profil Arutmin Indonesia dan Kaltim Prima Coal

Menurut Anne, antrian terjadi karena para calon penumpang KRL rela menunggu jadwal operasional pertama di sore hari hingga dua jam sebelum keberangkatan pertama. Namun antrean ini dapat terurai dalam waktu 10-15 menit. Selanjutnya operasional sore hari berlangsung relatif lancar.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap antrean pengguna, selama hari pertama dan kedua lebaran ini PT KCI menjalankan 448 jadwal setiap harinya. KCI kemudian juga menambah secara total 18 jadwal kereta tambahan agar physical distancing di dalam kereta dapat terjaga.




TERBARU

[X]
×