kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vale Indonesia (INCO) jaga stabilitas produksi nikel pada tahun depan


Kamis, 25 Oktober 2018 / 15:46 WIB
Vale Indonesia (INCO) jaga stabilitas produksi nikel pada tahun depan
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk berharap produksi nikel pada tahun depan tetap stabil di angka 75.000 sampai 76.000 metrik ton atau sama dengan revisi target produksi pada tahun ini. Pasalnya, tahun depan emiten berkode saham INCO ini akan menghentikan sementara aktivitas serta perawatan PLTA Larona selama 10 minggu.

Senior Manager of Communications INCO, Budi Handoko menyampaikan berbaikan PLTA Larona selama 10 minggu ini tentunya akan berpengaruh terhadap perusahaan. “Pengaruhnya ada, tapi tidak terlalu besar, kita harapkan produksinya masih stabil,” katanya pada Kontan.co.id, Kamis (25/10).

Saat ini INCO memiliki empat PLTA yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik ke pabrik produksi nikel. Budi bilang, sekarang perusahaan sudah mulai membeli peralatan atau kebutuhan untuk perbaikan di PLTA Larona yang akan dilakukan tahun depan.

Pada tahun ini INCO menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 95 juta sepanjang tahun 2018 dari kas internal. Sampai September 2018, emiten berkode saham INCO ini sudah menyerap sebesar US$ 27,7 juta naik 108,27% dari serapan pada semester 1 2018 sebesar US$ 13,3 juta.

Budi menyampaikan, penggunaan belanja modal salah satunya untuk mempersiapkan pembelian kebutuhan untuk perbaikan PLTA Laorana. “Ini dilakukan agar kapasitas daya dari PLTA Larona meningkat sehingga nantinya dapat meningkatkan produksi ke pabrik,” imbuhnya.

Selain itu, belanja modal juga besar digunakan untuk membeli alat berat dan maintenance untuk wilayah produksi. “Mayoritas untuk maintenance, terus pada Agustus kemarin ada perbaikan yang tidak direncanakan, perbaikan furnace,” ungkapnya.

Ia memproyeksikan sampai akhir tahun ini belanja modal seluruhnya akan terserap lantaran banyak kebutuhan untuk beberapa proyek guna meningkatkan kapasitas produksi. Perusahaan akan menambah kapasitas produksi mendekati 90.000 metrik ton (mt) per tahun mulai 2022.

“Untuk rencana penambahan kapasitas ini sudah kita mulai dari sekarang, dari sekian banyak proyek kecil, ada bagian-bagian tertentu yang kita tingkatkan, kita lakukan dari hulunya terlebih dahulu dengan harapan nantinya produksi kita mendekati 90.000 mt per tahun pada 2022,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×