kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wadirut Freeport kosong, Tumbur Parlindungan pernah dipilih jadi Wadirut Freeport


Sabtu, 30 November 2019 / 18:46 WIB
Wadirut Freeport kosong, Tumbur Parlindungan pernah dipilih jadi Wadirut Freeport


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kursi Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia kini kosong paska ditinggal Oerias Petrus Moedak yang kini menjabat sebagai Direktur Utama MIND ID (Holding Industri Pertambangan).

Pemerintah kini harus kembali memilih orang untuk menjadi perwakilan di jajaran direksi Freeport Indonesia paska Indonesia melalui Inalum membeli 51% saham Freeport seharga US$ 3,8 miliar.

Baca Juga: Kementerian ESDM butuh sosok menteri yang tegas dan ramah terhadap investor

Maklum bertahun tahun, Indonesia tidak memiliki perwakilan di jajaran direksi lantaran hanya memiliki 9,64% saham di Freeport Indonesia. Kini, pemerintah memiliki pekerjaan rumah paska Orias digeser menjadi CEO MIND ID.

Namun, ada kisah menarik soal pemilihan Wadirut Freeport Indonesia yang terjadi sebelum tanggal 22 Desember 2019 saat Presiden Joko Widodo mengumumkan pembelian divestasi 51% saham Freeport Indonesia di Istana.

Kontan.co.id mendapat informasi dari cerita lama itu, saat itu, sebenarnya bukan Orias Petrus Moedak yang dipilih menjadi Wadirut Freeport melainkan Tumbur Parlindungan Presiden Indonesia Petrolium Association (IPA) dan Dirut Saka Energi saat itu.

Alasan pemerintah memilih Tumbur saat itu belum terungkap, sebab Presiden IPA itu belum pernah berkarir di pertambangankan melainkan di industri minyak dan gas bumi (migas). Saat itu Tumbur memang sedang memegang jabatan tertinggi di asosiasi perusahaan migas.

Baca Juga: Orias Petrus Moedak, Alumni Unpad yang kini pimpin perusahaan beraset Rp 162 triliun

Dengan jabatan Tumbur sebagai Presiden IPA, pergaulan Tumbur memang luas dan sering berkunjung ke Amerika Serikat, terlebih Saka Energi, perusahaan yang dia pimpin memiliki saham di Blok Fasken Amerika Serikat.

Singkat cerita, kesepakatan pemilihan Tumbur saat itu sudah final dan sudah masuk dalam daftar jajaran Direksi Freeport. Baik Budi Gunadi Sadikin, Dirut MIND ID saat itu setuju Tumbur memegang jabatan itu.

Begitupun Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulkyani dan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Namun, nasib berkata lain. Dalam sebuah pernyataan soal investasi migas, Tumbur dianggap mengeritik Ignasius Jonan yang kemudian berakibat nama Tumbur dicoret.

Lantaran waktu sangat sempit, kemudian pemerintah langsung memilih Orias Petrus Moedak, Direktur Keuangan Inalum saat itu sebagai Wadirut Freeport untuk menggantikan Tumbur. Pencabutan nama Tumbur itu membuat kaget jajaran Freeport karena tiba-tiba dicoret.

Baca Juga: Investasi migas & batubara jadi tumpuan, PR bagi Menteri ESDM periode dua Jokowi

Terlepas dari cerita tersebut, kini, kursi Wadirut Freeport kosong dan pemerintah harus menaruh perwakilan guna memastikan bisnis perusahaan tambang tembaga dan emas itu. Apakah Tumbur akan kembali dipilih sebagai Wadirut Freeport?

Tumbur sendiri tak mau berandai-andai soal jabatan itu dan memang sampai sekarang belum dihubungi Budi Gunadi Sadikin Wamen BUMN. "Belum sama sekali," kata dia ke Kontan.co.id.

Tumbur pernah mengatakan bahwa dirinya sudah lebih dari 30 tahun mengabdi untuk industri migas sampai menjadi Presiden IPA. "Saya sedang konsen dengan Omnibus Law di industri migas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×