kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya akan terima pembayaran LRT Palembang Rp 4 triliun di Juli


Kamis, 07 Juni 2018 / 00:12 WIB
Waskita Karya akan terima pembayaran LRT Palembang Rp 4 triliun di Juli
ILUSTRASI. LRT PALEMBANG


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan segera menerima pembayaran dari proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang Rp 4 triliun.

Direktur Keuangan WSKT, Harris Gunawan mengatakan, pembayaran tersebut kemungkinan akan didapatkan pada Juli 2018 mendatang lantaran sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Sekitar Rp 4 triliun dari Rp 9 triliun proyek LRT kemungkinan akan masuk Juli 2018," kata Harris di Jakarta, Rabu (6/6).

Dia menilai dengan adanya tambahan pembayaran tersebut maka cash flow perusahaan akan bertambah.

Proyek LRT Palembang didanai dari APBN dengan nilai Kontrak Rp 10,9 triliun. Hingga akhir Mei 2018, progres pembangunan proyek itu sudah 95% dan pemerintah menargetkan LRT itu bisa beroperasi pada Juli 2018.

Sebelumnya, Waskita telah menerima pembayaran tahap I pertama dari proyek itu senilai Rp 1,8 triliun. Adapun sisa Rp 5 triliun lagi, menurut Harris, rencananya akan dijadikan sebagai jaminan untuk skema-skema pembiayaan yang akan dicari perusahaan ke depan.

Tahun ini, Waskita menggarkan belanja modal Rp 28 triliun untuk menggarap proyek-proyek investasi perusahaan.

Menurut Harris, kekuatan keuangan perusahaan masih cukup kuat untuk membiayai capex tersebut. Sebab selain dari LRT Palembang, WSKT juga ditargetkan akan menerima proyek turnkey lain Rp 10,5 triliun dan pembayaran dari dana talangan lahan Rp 6,7 triliun.

Harris menekankan, kondisi keuangan Waskita tiak benar berdarah-darah seperti yang banyak disampaikan sejumlah pengamat. Adapun fasilitas kredit Rp 70 triliun yang sudah mereka dapatkan baru terserap Rp 49 triliun.

"Lagipula kami juga baru meneken kredit dengan Mandiri Syariah Rp 2 triliun untuk modal kerja. Kalau berdarah-darah tidak mungkin bank mau kasih fasilitas kredit," jelas Harris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×