kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,95   -19,57   -2.09%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya Beton (WTON) raih kontrak sampai dengan Mei 2019 senilai Rp 2,1 triliun


Kamis, 13 Juni 2019 / 20:38 WIB
Wijaya Karya Beton (WTON) raih kontrak sampai dengan Mei 2019 senilai Rp 2,1 triliun


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen beton precast, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terus menggenjot kinerjanya di tahun ini. Seiring pertumbuhan proyek pemerintah, penyerapan produk precast ikut berkembang.

Yushadi, Manajer Investor Relations Wika Beton mengatakan, sampai akhir Mei 2019 ini perusahaan berhasil mengantongi nilai proyek hingga Rp 2,1 triliun. "(Proyek) infrastruktur masih tetap mendominasi sepanjang tahun ini," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/6).

Pola bisnis precast, Yushadi bilang tak ubah seperti tahun lalu dan masih cenderung menguat. Selain sektor infrastruktur, segmen proyek lain yang turut menopang bisnis perseroan ialah pembangkit listrik atau energi.

Mengenai tertundanya proyek di libur lebaran kemarin, Yushadi bilang hal itu hanya sementara saja dan dampaknya masih tidak terlalu signifikan bagi perolehan penjualan WTON. "Karena kontrak sudah diteken di periode sebelumnya," ujarnya.

Di tahun ini juga perusahaan berencana menambah kapasitas produksi beton precast sebesar 400.000 ton, sehingga diakhir tahun ini kapasitas produksi bakal menjadi 4 juta ton per tahun. Sementara itu untuk kapasitas produksi beton ready mix dari 1,1 juta ton per tahun akan meningkat jadi 2 juta ton per tahunnya.

Sedangkan untuk target nilai kontrak, perseroan optimis meraih Rp 9 triliun di tahun 2019 ini dengan capaian revenue sekitar Rp 8 triliun. Lalu laba bersih ditargetkan tumbuh Rp 560 miliar di 2019 dari sebelumnya Rp 486,64 miliar di 2018.

Sepanjang kuartal I-2019 pendapatan bersih WTON bertumbuh 8,4% menjadi Rp 1,29 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,19 triliun. Sementara beban pokok penjualan dapat ditekan menjadi Rp 1,13 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.

Alhasil, laba kotor yang diperoleh sampai Maret 2019 ialah sebanyak Rp 160 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 17,6% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu Rp 136 miliar.

Setelah dikurangi banyak beban penjualan dan lainnya didapatilah laba bersih perusahaan senilai Rp 70 miliar di kuartal I-2019, atau naik dobel digit yakni 22,8% dibandingkan kuartal I tahun lalu senilai Rp 57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×