kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wow, pengunjung Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) di akhir pekan naik tiga kali lipat


Senin, 16 November 2020 / 15:58 WIB
Wow, pengunjung Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) di akhir pekan naik tiga kali lipat
ILUSTRASI. pengunjung tempat wisata yang dikelola Pembangunan Jaya Ancol (PJAA)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan diperbolehkannya tempat wisata untuk dibuka kembali, jumlah pengunjung di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mulai membaik.

Di hari biasa (weekdays), jumlah pengunjung tempat wisata yang berada di Jakarta Utara ini bisa capai 7.000 - 10.000 orang. Jumlah tersebut akan bertambah dua kali lipat bahkan tiga kali lipan menjadi 20.000 - 30.000 orang di akhir pekan.

Di sisi lain, hingga September 2020, Jaya Ancol juga telah merealisasikan opex (belanja operasional) sebesar Rp 478,19 miliar dan capex (belanja modal) sebesar Rp 124,18 miliar yang digunakan untuk operasional perusahaan seperti pemeliharaan, gaji pegawai serta pembayaran kewajiban-kewajiban lainnya.

Baca Juga: PSBB bikin pendapatan Jaya Ancol (PJAA) merosot 69% hingga kuartal ketiga 2020

"Manajemen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap anggaran biaya opex maupun capex di mana semua pengeluaran mulai Rp 1 harus melalui persetujuan direktur sektor dan direktur keuangan," kata Rika Lestari, Dept. Head Corporate Communication Pembangunan Jaya Ancol kepada Kontan.co.id, Senin (16/11).

Tahun ini, kinerja Pembangunan Jaya Ancol memang kurang memuaskan karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Alhasil, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Pemprov DKI ini pun mengalami rugi hingga ratusan miliar. 

Asal tahu saja, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan PJAA anjlok 68,68% secara tahunan menjadi Rp 305,57 miliar. Padahal hingga kuartal III-2019, pendapatan perusahaan masih di angka Rp 975,75 miliar.

Pendapatan yang merosot ini menyebabkan Jaya Ancol mencatat kerugian bersih Rp 252,13 miliar. Sembilan bulan pertama tahun lalu, Jaya Ancol masih membukukan laba bersih Rp 153,97 miliar.

Tak cuma menghadapi kinerja yang seret, PJAA juga menghadapi utang bank Rp 600 miliar dan utang obligasi Rp 399,63 miliar yang jatuh tempo dalam waktu setahun. Utang bank ini merupakan fasilitas kredit modal kerja dari Bank DKI yang memiliki jangka waktu hingga September 2021.

Sedangkan obligasi Jaya Ancol akan jatuh tempo pada Mei 2021 sebesar Rp 350 miliar dan Rp 50 miliar pada September 2021.




TERBARU

[X]
×