kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

3 Indonesia: Pembatalan lelang pita freksuensi radio tak pengaruhi rencana merger


Senin, 25 Januari 2021 / 20:44 WIB
3 Indonesia: Pembatalan lelang pita freksuensi radio tak pengaruhi rencana merger
ILUSTRASI. 3 Indonesia


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutchison 3 Indonesia menegaskan pembatalan lelang penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz tidak mempengaruhi aksi korporasi perusahaan yang akan merger dengan Indosat.

Wakil Direktur Utama 3 Indonesia Danny Buldansyah menegaskan bahwa rencana merger masih berjalan sesuai rencana. "Tidak terganggu, terus berjalan dan sesuai MoU akan mendapat hasil akhir April 2021," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/1).

Danny juga menegaskan bahwa pembatalan lelang tersebut juga tidak akan mengganggu bisnis perusahaan untuk jangka pendek. Sebabnya, dari awal mengikuti lelang, perusahaan melihatnya sebagai rencana jangka panjang.

"Secara jangka pendek tidak mengganggu bisnis. Kami mengikuti tender itu dan memenangi tender itu untuk kebutuhan jangka panjang, jadi untuk jangka pendek dalam satu tahun ke depan dampaknya tidak ada karena kapasitas kami masih bisa ditingkatkan dengan spektrum yang ada," sambungnya.

Baca Juga: Frekuensi 5G Dilelang Ulang, Telkomsel, Tri & Smartfren (FREN) Bisa Ikut Lagi

Secara bisnis, ia bilang permintaan data dari masyarakat masih konsisten bertumbuh 5%-10% per bulannya. Hal tersebut juga turut dipengaruhi munculnya aplikasi-aplikasi baru yang membutuhkan data besar semakin banyak.

Hanya saja, pertumbuhan permintaan tersebut sulit diikuti dengan pertumbuhan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh operator telekomunikasi. 

Hal tersebut, ia sebut akibat faktor kompetisi yang terjadi antara operator yang mana menjadikan harga sebagai komoditas untuk bersaing.

"Saat ada yang menurunkan harga, maka lainnya juga menurunkan harga lebih tinggi lagi. Jadi masing-masing masih memainkan harga sebagai komoditas untuk bersaing sehingga walaupun pertumbuhan data cukup tinggi tapi pertumbuhan pendapatan dan keuntungan tidak sebanding dengan permintaan," jelasnya.

Untuk itu, perusahaan juga mengupayakan melalui kualitas layanan. Salah satunya, melalui penambahan BTS. Danny bilang, hingga semester I akan ada penambahan sekitar 1.000 hingga 2.000 BTS. Dengan begitu, diproyeksikan sampai dengan semester I-2021, jumlah BTS perusahaan mencapai 33.000 hingga 34.000 unit.

Guna memenuhi pembangunan tersebut, perusahaan mengalokasikan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) US$ 200 juta sepanjang tahun ini. Angka tersebut turun dari alokasi anggaran tahun lalu sebesar US$ 500 juta.

Menurutnya, penurunan capex ini bukan akibat pembatalan lelang frekuensi melainkan hanya untuk melanjutkan penambahan jumlah BTS. "Penambahan BTS ini sebenarnya ditargetkan selesai akhir tahun lalu, tetapi karena adanya pandemi sehingga sulit melakukan mobilitas kami lanjutkan di tahun ini dengan target selesai di semester I," jelasnya.

Sementara, dari jumlah pelanggan ia berharap tahun ini dapat bertumbuh 10%. Adapun hingga akhir 2020 jumlah pelanggan 3 Indonesia sebanyak 39 juta orang.

Selanjutnya: Kemkominfo ungkap alasan membatalkan lelang frekuensi 5G

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×